Nusantaratv.com-Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi yang juga Ketua Dewan Pembina PP Gekira, Hashim Djojohadikusumo secara resmi menutup Kongres Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) 2025 yang berlangsung di Nusantara Ballroom NT Tower Jakarta, Rabu 18 Juni 2025.
Acara penutupan Kongres Gekira 2025 dihadiri Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan, Sekretaris Eksekutif KWI, Pastor Yohanes Kurnianto Jeharut, Presiden Komisaris NT Corporation Nurdin Tampubolon beserta istri Lince Berliana Tobing, Ketua Umum PP Gekira Periode 2025-2030 Nikson Silalahi, jajaran Direksi NT Corp Dimpos Tampubolon, Randy Monthonaro Tampubolon dan Tommy William Tampubolon dan para pengurus serta anggota Gekira.
Dalam sambutannya Hashim menegaskan sebagaimana yang dikatakan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden RI, Prabowo Subianto, Gerindra dan Gekira adalah pejuang politik bukan kader partai.
"Dalam kesempatan ini saya mau sampaikan ke kawan-kawan semuanya. Sebetulnya makna daripada Gerindra dan Gekira sebagai pelaku politik. Seperti dikatakan Pak Prabowo, mungkin saya juga, Pak Fary (Fary Djemy Franscis) berapa kali saya dengar Gerindra dan Gekira adalah pejuang politik. Kita bukan kader partai, kita pejuang politik," kata Hashim Djojohadikusumo seperti diberitakan Nusantara TV.
Sebelumnya di awal sambutannya Hashim mengucapkan selamat kepada kepengurusan PP Gekira yang baru.
"Selamat kepada pengurus PP baru. Ketua umum baru, sekretaris jenderal baru, bendahara umum baru. Dan yang lama-lama termasuk Pak Fary, saya dan Pak Prabowo.
Selamat atas kepercayaan yang diberikan oleh kongres secara musyawarah mufakat. Aklamasi saya dengar," ujarnya.
Hashim juga menyampaikan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan tokoh Kristen yang juga masuk Gerindra, Maruarar Sirait. Ia mengatakan Maruarar Sirait juga bersedia jadi Wakil Ketua Dewan Pembina Gekira.
"Dan beliau sudah katakan beliau mau ajak kawan-kawan dari partai lain untuk ikut gabung sama kita. Karena tujuan kita mulia, tujuan kita tulus semata-mata murni untuk bangsa Indonesia," ucapnya.
Sebagai pejuang politik, kata Hashim, Gerindra memperjuangkan manifesto politik yang mencerminkan aspirasi rakyat menurut Partai Gerindra.
Hashim menyatakan Gekira dan Gerindra didirikan untuk tujuan-tujuan tertentu.
"Yang pertama adalah untuk mensejahterakan rakyat kita yang banyak, yang tertindas, yang miskin, yang melarat, yang tidak punya akses dan kesempatan untuk pendidikan dan kehidupan bermartabat"
"Yang kedua, untuk menjaga dan melestarikan Pancasila sebagai dasar negara"
"Yang ketiga adalah untuk memajukan ekonomi kita. Agar supaya bangsa Indonesia dan negara Indonesia setara dengan negara-negara maju lainnya. Kita mau Indonesia negara yang sejahtera, negara yang kaya, negara yang adijaya, dan satu ketika juga negara adi kuasa. Itu adalah tujuan politik Gerindra," tutupnya.