Warga 3 Kabupaten Panik Rasakan Gempa NTT

Nusantaratv.com - 14 Desember 2021

Ilustrasi gempa. (Net)
Ilustrasi gempa. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Setidaknya warga tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) panik kala berlangsungnya guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5, yang sebelumnya dilaporkan mencapai magnitudo 7,5.

Tiga kabupaten yang merasakan guncangan antara lain Ende, Lembata, dan Sikka. Gempa dirasakan sekira pukul 11.20.22 WITA, Selasa (14/12/2021).

Menurut Bupati Lembata, Thomas Ola, gempa sangat dirasakan warga dan berlangsung kurang dari 3 detik.

Gempa tersebut juga membuat warga menjadi panik karena besar guncangan. Warga yang panik tersebut terjadi wilayah utara.

"Gempanya terasa sekali dan buat warga panik, di wilayah utara itu panik," kata Thomas.

Pascagempa, kata Thomas, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengecek melalui bhabinkamtibmas tentang situasi di daerah pesisir.

Dia juga mengatakan, sejauh ini sudah memberi mitigasi bagi warga agar selalu waspasa terjadinya gempa susulan. "Kami sudah siap lakukan evakuasi jika sewaktu-waktu harus dilakukan evakuasi terhadap warga", kata Thomas, dikutip dari CNNIndonesia.com.

Terpisah Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo memastikan tidak ada korban jiwa akibat terjadinya gempa dengan kekuatan 7,5 Magnitudo yang kemudian dimutakhirkan BMKG menjadi magnitudo 5,5. Pria yang karib disapa Robi itu mengatakan warga di wilayahnya sangat panik saat terjadi gempa.

"Ya gempa tadi warga cukup panik", kata Fransiskus.

Tapi lanjut Robi sapaan akrab Fransiskus, saat ini warga berangsur tenang dan situasi sudah mulai kondusif. Tapi memang awalnya setelah ada potensi tsunami sudah diantisipasi untuk lakukan evakuasi warga yang berada di pesisir.

Dia menyebutkan meski tidak berpotensi tsunami lagi tapi pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan semua unsur terkait tetap siaga.

"Walau sudah dicabut warning tsunami tapi kami tetap siaga," kata Robi.

Robi mengatakan warga yang mendiami atau bermukim di pesisir pantai utara Sikka telah diarahkan untuk menjauhi daerah pesisir dan mencari tempat lebih aman untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan.

Dia menerangkan sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan baik itu bangunan pemerintah maupun rumah warga dan infrastruktur lainnya akibat gempa tersebut.

Menurut Roberto, sudah menyiapkan posko untuk pengungsian yakni di lapangan Samador, Maumere. Dan sudah ada warga yang diungsikan dari daerah pesisir ke titik pengungsian.

"Kita siapkan kendaraan untuk mengangkut warga ke titik pengungsian," kata Robi tanpa menyebut jumlah pengungsi saat ini karena masih dilakukan pendataan.

Sementara itu, Bupati Ende, Djafar Ahmad menjelaskan kepanikan yang luar biasa dari warga ketika terjadi gempa. Tapi lanjutnya saat ini warga sudah mulai tenang karena seluruh instansi pemerintah dikerahkan untuk menenangkan warga.

"Terasa, terasa sekali (gempanya) dan warga sangat panik tapi sekarang sudah kondusif," kata Djafar yang dihubungi melalui sambungan telepon.

Dia juga menjelaskan belum ada laporan tentang adanya kerusakan

"Belum ada (kerusakan), di Ende, mungkin daerah lain," ujar Djafar.

Menurut Djafar, mitigasi terhadap kebencanaan sudah dilakukan oleh pemerintah daerah. Sehingga sewaktu waktu dapat diantisipasi berbagai kemungkinan jika terjadi bencana.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])