Mentan: Harga CPO di Pasar Dunia akan Naik saat Implementasi B50

Nusantaratv.com - 30 Mei 2025

Menteri Pertanian Amran Sulaiman/ist
Menteri Pertanian Amran Sulaiman/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar dunia akan naik saat Indonesia mengimplementasikan Biodiesel 50 (B50).

“Kami ekspor tahun lalu 26 juta ton (CPO). Kalau kami cabut 5 juta ton, berarti tinggal 21 juta ton. Harganya naik apa turun? Ya, naik,” ucap Amran ketika ditemui setelah acara syukuran 4 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP), di Jakarta, Jumat (30/5/2025).

B50 merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran 50 persen biodiesel dan 50 persen solar konvensional. Untuk memproduksi B50, Amran mengatakan pemerintah membutuhkan 5,3 juta ton CPO.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah berencana untuk mengalihkan ekspor CPO sebesar 5,3 juta ton untuk program B50, dari 26 juta ton CPO yang diekspor oleh Indonesia berdasarkan data 2024.

Mengingat CPO Indonesia menguasai sekitar 65,94 persen CPO dunia, Amran meyakini penarikan 5,3 juta ton CPO Indonesia akan menyebabkan naiknya harga CPO di pasar dunia.

“Kalau harga naik, berarti petani sejahtera, kan? Senang kalau petani sejahtera,” tutur Amran, dilansir dari Antara.

Ia pun menjelaskan bahwa ekspor CPO ke Uni Eropa maupun ke Amerika Serikat tidak akan terganggu, sebab Indonesia mengekspor CPO ke Uni Eropa sebesar 2,3 juta ton CPO, dan ke Amerika sebesar 1,7 juta ton.

Jumlah tersebut masih bisa dipenuhi oleh sisa CPO Indonesia setelah pengurangan B50, yakni sebesar 21 juta ton.

“Masalah ekspor kita ke Eropa itu hanya butuh 2,3 juta ton. Amerika Serikat 1,7 juta ton. Tidak ada masalah ekspor,” kata dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyatakan Indonesia siap mengimplementasikan bahan bakar minyak (BBM) jenis biodiesel 50 (B50) pada 2026.

Yuliot menilai ketersediaan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) di dalam negeri siap untuk memenuhi kebutuhan B50. FAME adalah bahan bakar mesin diesel yang terbuat dari minyak nabati melalui proses transesterifikasi.

Wamen ESDM tersebut juga menyampaikan bahwa pemerintah tidak membutuhkan lahan sawit tambahan untuk mengimplementasikan B50.

“Tetapi, dengan adanya program replanting (penanaman kembali) yang dilakukan, ini mencukupi kebutuhan. Jadi, mungkin penambahan lahannya tidak terlalu besar,” kata Yuliot.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close