GM Utut Adianto Berbagi Ilmu kepada Pecatur Muda Lewat Coaching Clinic di ajang JAPFA FIDE Rated Chess Championship 2025

Nusantaratv.com - 11 Mei 2025

Grand Master (GM) Utut Adianto (kiri) memberikan coaching clinic di sela pertandingan JAPFA FIDE Rated Chess Championship 2025
Grand Master (GM) Utut Adianto (kiri) memberikan coaching clinic di sela pertandingan JAPFA FIDE Rated Chess Championship 2025

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Legenda hidup catur Indonesia, Grand Master (GM) Utut Adianto berbagi ilmu kepada para pecatur muda melalui kegiatan coaching clinic (klinik pelatihan) di sela pertandingan JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2025 di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Minggu (11/5/2025). Utut Adianto yang pernah masuk 100 besar dunia menekankan pentingnya memahami dan menguasai konsep posisional dalam catur. 

Ratusan peserta tua-muda tampak antusias mendengarkan tips and tricks dalam bermain catur yang dibagikan Utut Adianto. 

"Coaching clinic perlu dilakukan, bukan untuk menggurui tapi untuk mengingatkan bagi para pecatur khususnya yang muda-muda untuk bermain dengan kemampuan strategi yang jitu," kata Utut Adianto yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB Percasi saat ditanya awak media tujuan dari coaching clinic.

Menurut Utut, Indonesia tidak pernah kekurangan bibit di olahraga catur. Bahkan dalam hal minat telah terjadi perubahan positif. Tak seperti sebelumnya di mana dominan pecatur berasal dari lapis bawah. Kini banyak pemain catur dari kalangan menengah-atas. 

"Sekarang kan kelihatan mereka gizinya tercukupi. Menengah atas potensi. Oleh karenanya sekali lagi saya berterima kasih. Mudah-mudahan dengan bahan baku yang jauh lebih baik. Tinggal kita suntikan satu yang memang ini adalah pekerjaan terberat yaitu karakter. Tetapi sesungguhnya ini tidak hanya terjadi di catur tetapi terjadi di semua lini kehidupan di Indonesia," ujarnya.

Utut mengatakan catur bukan sekadar permainan atau cabang olahraga. Tetapi lebih dari itu catur juga mengajarkan tentang fundamen hidup yang benar.

"Mulai dari strateginya, perencanaannya, hulu-hilirnya dan sebagainya," tandasnya.

Utut mengakui catur Indonesia masih memiliki plus-minus untuk bisa bersaing di kancah dunia. Para pemain dari bawah memiliki banyak keterbatasan, sementara dari kalangan menengah-atas mentalnya tidak sekuat yang dari bawah.  

"Hal hal ini yang masih plus minusnya Mudah-mudahan ketika kita sudah mencapai tatanan baru semuanya sudah terbentuk kita mestinya bisa jadi salah satu kekuatan catur dunia," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, R. Artsanti Alif, Head of Social Investment PT JAPFA Comfeed Indonesia mengatakan dengan adanya program coaching clinic yang dilakukan GM Utut Adianto menjadikan nilai turnamen menjadi lengkap.

"Hadirnya Pak Utut dalam program coaching clinic sangat luar biasa karena sebagai Ketua Umum PB. Percasi dan legenda catur nasional sangat peduli mau memberikan ilmu kepada pecatur muda," tutur Retno Artsanti. 

"Tentunya semangat yang tak kenal lelah dari GM Utut untuk mendidik dan mencari pecatur muda menginspirasi Japfa untuk berlolaborasi dalam pembibitan pecatur muda dengan mencari calon pecatur berbakat dengan integrasi dengan program Japfa for Kids," imbuhnya.

Menurut Artsanti, selain mendukung program kompetisi catur nasional dengan PB. Percasi yang telah berjalan 26 tahun. Pembinaan lewat program JAPFA for Kids dengan mencari bibit pecatur tingkat sekolah diseluruh Indonesia telah cukup berhasil menemukan pecatur muda yang dapat mendukung lahirnya pecatur kuat di daerah binaan Japfa. 


  

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close