Nusantaratv.com-Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan estimasi kerugian akibat aksi unjuk rasa di Jakarta mencapai Rp55 miliar. Kerugian terjadi akibat kerusakan pada sejumlah fasilitas publik, mulai dari halte Transjakarta, infrastruktur MRT dan CCTV.
Hal itu disampaikan Pramono Anung usai melakukan rapat bersama Forkompimda membahas perkembangan terakhir yang terjadi di Jakarta.
"Kami membahas beberapa hal dan ada beberapa hal yang menjadi keputusan kemudian kita tindak lanjuti di lapangan," kata Pramono Anung, seperti diberitakan Nusantara TV.
Pramono merinci fasilitas publik di Jakarta yang rusak dan terbakar saat terjadi aksi demonstrasi.
"Ada 22 halte Transjakarta baik yang BRT maupun non BRT serta satu pintu tol yang terdampak. Dari sejumlah tersebut enam halte Transjakarta terbakar dan dijarah. Kemudian ada 16 Transjakarta yang dirusak dan kemudian dilakukan coret-coret vandalisme dan sebagainya," bebernya.
Ia menyampaikan Pemprov DKI telah melakukan pembersihan dan perbaikan terhadap seluruh halte yang dirusak tersebut mulai dari hari Sabtu (30/8/2025).
"Mudah-mudahan baik yang rusak sedang, rusak berat akan bisa kita selesaikan tanggal 8 atau 9 September," ujarnya.
Pramono lebih lanjut menyampaikan per tanggal 1 September jam 5.00 WIB pagi seluruh rute layanan Transjabodetabek 14 koridor sudah berjalan dengan normal. Meski ada sedikit hambatan tetapi Pramono yakin sekarang ini pasti sudah normal.
Ia menambahkan mulai dengan tanggal 1-8 September baik Pemprov DKI Jakarta menggratis MRT maupun Transjakarta.
Menjawab pertanyaan media mengenai kerugian akibat aksi unjuk rasa.
"Kerusakan infrastruktur untuk MRT sebesar Rp3,3 miliar. Transjakarta kurang lebih Rp41,6 miliar. Kemudian kerusakan CCTV infrastruktur lainnya Rp5,5 miliar. Sehingga total kerusakan ada Rp55 miliar," paparnya.
"Selain itu, kita harus memberikan subsidi transportasi karena gratis tadi kurang lebih Rp18 miliar sampai dengan seminggu ini," pungkasnya.