NTV Insight 2025: Gonjang-ganjing Tarif Trump, CEO Oxytane: Ini Momentum Bagi Pengusaha untuk Lebih Kreatif

Nusantaratv.com - 30 April 2025

CEO Oxytane Mitra Indonesia Syofi Raharja
CEO Oxytane Mitra Indonesia Syofi Raharja

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-CEO Oxytane Mitra Indonesia Syofi Raharja tidak terlalu khawatir dengan pemberlakuan tarif resiprokal sebesar 32% yang diterapkan Amerika Serikat kepada Indonesia. Menurutnya ini merupakan momentum bagi para pengusaha untuk lebih kreatif supaya bisa bersaing di pasar global.

Syofi juga meyakini kebijakan yang diterapkan Donald Trump ini tidak akan berlaku lama karena pada akhirnya akan merugikan Amerika sendiri.

"Bukan hanya Indonesia tapi semua negara sedang gonjang ganjing. Tapi buat saya saya tidak terlalu khawatir. Kenapa? Kita harus berbangga diri. Indonesia ini sangat besar 
Kita kaya dengan sumber alam, natural kita ada. Sebetulnya balik lagi ini adalah suatu challenge buat kita bagaimana kita mengembangkan membuka apa yang kita punya. Seperti mineral, pertanian kita semua ada," kata Syofi Raharja saat menjadi narasumber dalam forum diskusi ekonomi NTV Insight yang digelar Nusantara TV di Nusantara Ballroom NT Tower, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Bagi Oxytane sendiri yang bergerak di bidang fuel threatmen, kebijakan tarif resiprokal AS tidak menimbulkan dampak yang signifikan.

"Kalau dari sisi kami Oxytane, kita tidak terlalu merasakan dampak karena kita ekspor ke Amerika sekitar 6,5%. Oxytane ini adalah fuel treatment. Dari sini justru satu tantangan kita mulai membuka jalur dengan mitra-mitra baru. Pasar kami banyak di Afrika," tuturnya. 

Syofi menceritakan beberapa bulan lalu dirinya melakukan perjalanan ke Amerika Selatan. Ia melihat produk Indonesia masih sangat kurang padahal pasar Amerika Selatan sangat besar. 

"Saya pergi ke Kolombia, Guyana, Peru, Chilli disitu saya lihat sedikit sekali. Padahal peluang untuk kita sangat besar," ungkapnya.

Syofi mengingatkan agar jangan terpaku hanya dengan Amerika. Meski harus diakui Amerika adalah pasar yang besar. Namun jika dibandingkan dengan dunia tidaklah seberapa.

Menurut Syofi sebenarnya ada pengusaha-pengusaha Indonesia yang terus berupaya membangun daya saing dengan melakukan diversifikasi produk. Hanya saja, kata Syofi, para pengusaha tersebut belum terlalu diback-up.

"Di sinilah perlu kita kolaborasi," tandasnya.

Selain itu, para pengusaha juga harus proaktif. Mencari dan bicara dengan para duta besar di negara-negara yang akan kita tuju.

Syofi berterimakasih kepada para duta besar yang telah membantunya. 

"Saya banyak dibantu. Kita banyak diarahkan. Diberikan masukan. Baik itu di South Amerika atau sentral Asia. Saya juga ke Kazakhstan, Tajikistan, Uzbekistan itu masih banyak peluang yang harus kita kembangkan," ujarnya. 

"Kalau Afrika kita harus paham kondisinya tapi itu juga market yang sangat besar. Jadi tidak menutup kemungkinan," imbuhnya.

Syofi kembali menekankan untuk optimis dan tidak takut dengan kebijakan tarif resiprokal AS. 

"Jangan karena satu orang membuat kebijakan yang engga masuk akal kita jadi pesimis. Tapi kita harus lebih optimis. Bahwa kita ini bangsa besar. Jangan kita takut. Saya pikir ini tidak akan panjang. Karena kalau dia fight terus akan merugikan dia sendiri," pungkasnya. 

Acara NTV Insight 2025 yang digelar Nusantara TV disponsori oleh Oxytane PT Oxytane Mitra Indonesia dan Pegadaian.  

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close