Nusantaratv.com - Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil baru, sebaiknya pikirkan ulang. Situasi pasar otomotif saat ini sedang tidak bersahabat bagi konsumen.
Harga kendaraan terus meningkat, sementara stok di dealer semakin menipis, kombinasi yang tidak ideal untuk melakukan pembelian besar.
Dilansir dari Carscoops, Rabu (21/5/2025), menurut data terbaru dari Cox Automotive, jumlah kendaraan baru yang tersedia di pasar turun 7,4 persen pada April, hanya tersisa sekitar 2,49 juta unit.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, penurunannya bahkan mencapai 10,5 persen. Ini juga merupakan penurunan signifikan sekitar 200.000 unit dari Maret.
Meski lonjakan penjualan di musim semi tergolong wajar, kali ini ada perbedaan besar, dimana produsen tidak mampu mengisi kembali stok secepat kendaraan terjual.
Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi dan tarif impor, yang membuat beberapa pabrikan menunda produksi dan distribusi.
Akibatnya, rata-rata hari pasokan kendaraan baru saat ini hanya 66 hari, lebih singkat 16 hari dibandingkan tahun lalu dan 6 hari lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Namun, ketersediaan bervariasi tergantung merek. Toyota dan Lexus, misalnya, memiliki pasokan kurang dari satu bulan.
Sebaliknya, merek seperti Land Rover, Infiniti, Mitsubishi, Ram, dan Jaguar justru memiliki stok yang cukup untuk lebih dari 100 hari.
Kenaikan harga juga menjadi tantangan tersendiri. Walaupun penjualan meningkat di awal April karena kekhawatiran akan tarif, kondisi pasar mulai melambat menjelang akhir bulan. Tapi, harga kendaraan tetap naik.
Cox Automotive mencatat rata-rata harga kendaraan baru yang terdaftar pada akhir April mencapai US$48.656 (sekitar Rp798,37 juta), naik sekitar US$774 (Rp12,70 juta), atau 1,6 persen dibandingkan awal bulan.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kenaikannya mencapai US$1.318 (Rp21,62 juta) atau 2,8 persen. Harga transaksi rata-rata kini mendekati angka US$48.699 (Rp799,07 juta).
Sejumlah produsen pun mulai menyesuaikan harga akibat tekanan biaya. Ford, misalnya, menyebut tarif sebagai alasan utama di balik kenaikan harga untuk beberapa model mereka seperti Maverick, Bronco Sport, dan Mustang Mach-E, dan kemungkinan besar mereka bukan satu-satunya yang akan melakukannya.