Nusantaratv.com-Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan komitmen Indonesia untuk membangun kota yang inklusif dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Hal itu disampaikan AHY saat berbicara dalam Forum Urbanisasi BRICS ke-4 di Brasil.
"Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan negara yang berperan penting di Asia Tenggara kawasan dengan pertumbuhan dinamis. Kami membawa tanggungjawab sekaligus harapan untuk upaya mewujudkan kesejahteraan dan keberlanjutan global bersama," kata AHY seperti diberitakan Nusantara TV.
AHY menekankan seluruh delegasi yang hadir dalam Forum Urbanisasi BRICS ke-4 termasuk dari Indonesia dipersatukan keyakinan yang sama bahwa masa depan rakyatnya akan dibentuk di kota-kota.
"Presiden Prabowo Subianto telah menempatkan keyakinan tersebut di agenda utama pembangunan Indonesia," ujarnya.
Ia menyebut seperti banyak negara di Forum Urbanisasi BRICS ke-4 Indonesia menghadapi dua tantangan besar, urbanisasi yang pesat dan risiko iklim yang semakin meningkat. Pasalnya, saat ini lebih dari setengah penduduk Indonesia tinggal di kawasan perkotaan dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga 70 persen pada 2045.
Untuk menjawab tantangan tersebut, kata AHY, pertumbuhan kota haruslah berkelanjutan inklusif dan tangguh.
"Namun satu dari lima warga Indonesia masih belum memiliki akses terhadap hunian layak dan terjangkau. Kita tidak bisa menerima masa depan peluang dibatasi oleh geografi atau pendapatan. Tidak boleh ada yang tertinggal," tuturnya.
"Respons kami adalah pendekatan secara terpadu yang menghubungkan tanah perumahan transportasi air dan energi menjadi satu kesatuan dalam sistem infrastruktur yang berkelanjutan," imbuhnya.
AHY mengatakan setiap investasi dirancang untuk memberikan banyak manfaat pekerjaan yang layak ketahanan yang lebih kuat martabat yang lebih tinggi dan kemakmuran yang berkelanjutan.
"Semangat yang sama juga menggerakkan forum ini anggota dan mitra BRICS merupakan rumah bagi lebih dari setengah populasi dunia. Jika kita selaraskan keunggulan kita masing-masing dari inovasi perumahan sosial Brasil, rekayasa perkotaan Rusia yang tangguh di iklim dingin, platform digital milik India, kota-kota besar berorientasi transit di China, pengembangan berbasis komunitas di Afrika Selatan dan sekarang konektivitas kepulauan di Indonesia. Kita dapat menetapkan standar global baru untuk urbanisasi inklusif dan rendah karbon," paparnya.
Menurutnya, ke depan BRICS memiliki kesempatan untuk memimpin dengan tujuan yang jelas dan tindakan nyata. Ia pun mengajak seluruh anggota dan mitra BRICS untuk melanjutkan semangat kolaborasi dan mengubah prinsip bersama menjadi kemajuan nyata.
"Indonesia siap berkontribus melalui data, proyek percontohan dan perangkat kebijakan praktis. Bersama-sama kita dapat membentuk masa depan perkotaan yang inklusif, tangguh terhadap perubahan iklim dan berakar pada prioritas serta inovasi dari Dunia Selatan," ucapnya.
"Brasilia membuktikan bahwa desain kota visioner dapat terwujud dalam satu generasi
Tugas kita adalah menandingi keberanian itu dengan ketangguhan, kesetaraan dan keadilan iklim pada intinya," lanjutnya.
"Mari kita manfaatkan momentum ini membangun bersama dan memastikan setiap kota dari Surabaya hingga Sao Paulo, Shanghai hingga St Petersburg menjadi gerbang menuju peluang," tutupnya.