EKSKLUSIF! Basarnas: Opsi Helikopter Sudah Kami Pikirkan, Tapi Medan Tidak Memungkinkan

Nusantaratv.com - 08 Juli 2025

Anggota Basarnas Khafid As'adi dalam program Abraham di Nusantara TV
Anggota Basarnas Khafid As'adi dalam program Abraham di Nusantara TV

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Meski telah berhasil mengevakuasi jasad Juliana Marins wisawatan asal Brasil yang meninggal akibat terjatuh ke jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani pada Juni 2025 lalu. Namun tim penyelamat khususnya Badan SAR Nasional (Basarnas) tetap mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Proses evakuasi Juliana dianggap lambat dan menggunakan metode yang kuno. Banyak kalangan mempertanyakan kenapa tidak menggunakan helikopter untuk mempercepat proses evakuasi Juliana. 

Anggota Basarnas Khafid As'adi mengungkapkan dalam proses evakuasi Juliana pihaknya bersama Tim SAR Gabungan telah menyusun tiga opsi rencana termasuk opsi menggunakan helikopter untuk membawa jasad Juliana. 

"Tapi tidak mungkin. Karena ketinggian heli maksimal 9000 feet atau 3200. Berat, Ada batas maksimalnya. Belum lagi faktor medan dan cuaca yang bisa mengakibatkan heli mengalami turbulensi. Itu lokasinya di celah-celah tebing," tutur Khafid kepada jurnalis Nusantara TV Abraham Silaban dari program Abraham Nusantara TV.   

"Evakuasi pakai heli sudah dipikirkan. Siapa yang mau susah-susah dengan cara lifting," imbuhnya. 

Khafid menjelaskan sebagai Komandan Search dan Rescue sektor 2 (bagian bawah Gunung Rinjani) dia harus memikirkan berbagai aspek termasuk keselamatan tim penyelamat yang turun untuk mengevakuasi jasad Juliana. 

Ia menceritakan dirinya lah yang pertama kali melihat dan menjangkau korban Juliana Marins yang tergeletak tak bernyawa di kedalaman 600 meter.

Khafid bahkan sempat memvideokan momen ketika pertama kali melihat dan menjangkau korban. Rekaman video yang belum beredar luas tersebut sempat diperlihatkan kepada Tim Abraham Nusantara TV.

"Saya yang pertama kali menjangkau korban. Kondisinya sudah jauh berbeda dibandingkan dengan yang ada di video saat pertama kali terjatuh. Sudah tidak bernyawa, sepatunya lepas, kalungnya lepas dan saya melihat bebatuan penuh bercak darah," tuturnya.  

"Dan saya juga memikirkan anggota saya 6 orang itu. Saya pikirkan bagaimana metodenya, peralatan yang saya bawa. Dengan cuaca keadaan securam itu. Kita harus tetap komunikasi. Kita harus koordinasi di tempat dan tim di atas," tambahnya.

khafid juga menyangkan orang yang pertama kali mengambil video drone Juliana saat terjatuh tak lagi berada di lokasi menunggu tim penyelamat. 

"Seandainya dia masih di situ lain cerita. Itu kan diambil pakai drone kalau tidak melihat itu kami cari di mana," pungkasnya.

Saksikan selengkapnya penelusuran Tim Abraham Nusantara TV tentang tragedi meninggalnya Juliana Marins di Gunung Rinjani dalam video di bawah ini. 

Program Abraham di Nusantara TV tayang setiap hari Senin mulai pukul 20.00 WIB. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close