Ducati Konsisten, Enggan Lirik Segmen Motor Bermesin Kecil

Nusantaratv.com - 23 Oktober 2025

Ducati Panigale V4. (Foto: Istimewa/Ducati)
Ducati Panigale V4. (Foto: Istimewa/Ducati)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Di saat para pesaingnya seperti Triumph, Honda, dan Royal Enfield meraup keuntungan dari motor-motor berkapasitas kecil, Ducati justru memilih jalan berbeda. 

Merek asal Italia itu menegaskan tak tertarik masuk ke segmen motor murah dan kecil, meski permintaannya terus meningkat.

Dilansir dari RideApart, Kamis (23/10/2025), motor seperti Triumph Speed 400, Honda GB350, hingga Royal Enfield Himalayan terbukti sukses menarik perhatian, terutama di pasar Asia. 

Model-model ini kerap memuncaki penjualan, bahkan menyaingi motor premium. Tapi Ducati tetap kukuh pada prinsipnya.

Menurut Giulio Fabbri, Kepala Komunikasi Produk Ducati, keputusan untuk tidak membuat motor kecil sudah diambil sejak lama.

"Pilar kami adalah gaya, kecanggihan, dan performa. Jika ketiganya digabungkan untuk motor kecil, harganya akan tetap tinggi. Jadi, Ducati kecil tidak akan pernah ada," ujar Fabbri kepada Motorcycle News.

Meski Ducati memiliki lini motor kelas menengah seperti Scrambler, harganya tetap tidak bisa dibilang murah. 

Contohnya, Ducati Scrambler versi paling terjangkau dijual mulai US$9.995 (sekitar Rp166,29 juta), sementara model trail 698 Mono dibanderol US$12.995 (Rp216,20 juta), harga yang jauh dari jangkauan banyak pengendara baru.

Fabbri menekankan Ducati sangat menjaga identitasnya sebagai produk buatan Italia.

"Kalau ingin bersaing di pasar motor kecil, Anda harus produksi di luar Italia. Tapi bagi kami, label 'Made in Italy' adalah bagian dari jati diri," lanjutnya.

Namun, menariknya, Ducati sebenarnya sudah memiliki pabrik di Thailand untuk memenuhi pasar Asia-Pasifik (kecuali Jepang dan Australia).

Tapi Fabbri menegaskan, keberadaan pabrik ini bukan untuk menekan biaya produksi, melainkan untuk menghindari pajak tinggi di kawasan tersebut.

Ducati sendiri merupakan perusahaan kecil, dengan tenaga kerja hanya sekitar 1.500-2.500 orang. 

Kapasitas produksi mereka juga terbatas. Maka tak heran jika perusahaan ini lebih fokus pada kualitas dan eksklusivitas, bukan volume penjualan.

"Kami tidak mengejar angka. Menjual banyak motor bukan tujuan kami, dan terus terang, kami juga tidak mampu melakukannya," tutup Fabbri.

Jadi, apakah kita akan melihat Ducati di bawah 500cc dalam waktu dekat? Sepertinya tidak.

Tapi jika tren terus berubah dan permintaan motor kecil makin besar, bukan tak mungkin Ducati suatu hari nanti tergoda untuk merombak strateginya, tentu tanpa mengorbankan identitasnya.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close