Nusantaratv.com - Pemerintah China mengecam serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran, menyebutnya sebagai tindakan yang merusak kredibilitas Washington dalam kancah diplomasi internasional.
Beijing juga menyuarakan kekhawatiran jika ketegangan yang meningkat bisa lepas kendali, demikian dilaporkan media pemerintah China usai pertemuan Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu, 22 Juni 2025, seperti dikutip dari Reuters.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan pasukan AS telah menghancurkan salah satu situs nuklir utama milik Iran, dalam operasi gabungan dengan Israel, aksi militer terbesar terhadap Iran sejak Revolusi 1979.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan, Rusia, China, dan Pakistan mengusulkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di kawasan Timur Tengah.
Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, menegaskan pentingnya menahan diri dan menghindari eskalasi konflik. Dia juga menyoroti Israel harus menghentikan serangan demi mencegah meluasnya perang.
"Iran terluka, tetapi kredibilitas Amerika Serikat juga terkena dampaknya, baik sebagai negara maupun sebagai mitra dalam negosiasi internasional," kata Fu.
Media pemerintah China mengkritik tindakan AS sebagai provokatif dan berbahaya. Surat kabar Global Times menilai intervensi militer justru memperburuk situasi dan menambah luka serta kebencian di kawasan.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Iran menyatakan sebagian besar warga negaranya telah dievakuasi dan mereka yang masih berada di Iran kini berada di wilayah yang relatif aman.