Nusantaratv.com - Wakil Ketua MPR H. Yandri Susanto, S.Pt bersama Menteri BUMN RI Erick Thohir menghadiri acara Harlah dan Rapat Kerja Nasional PB Al-Khairiyah, di Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/5/2023).
Acara yang mengusung tema ‘Mewujudkan Amanah Brigjend. KH. Syam’un Melalui Peran Perkumpulan Al-Khairiyah Untuk Kemaslahatan Umat dan Bangsa’ ini juga dihadiri Ketua Umum PB Al-Khairiyah KH. Ali Mujahidin, Ketua Majelis Syuro PB Al-Khairiyah KH. Mansyur Muhyidin, Ketua MUI Kota Serang KH. Hidayatullah, Rektor Universitas Al-Khairiyah dan sekitar seribu lebih peserta perwakilan pengurus Al-Khairiyah seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya di hadapan peserta, Pimpinan MPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengungkapkan bahwa penyelenggaraan acara di Gedung Perlemen atau Rumah Rakyat ini, karena ada kedekatan emosional dan kebanggaan yang mendalam dari warga Al-Khairiyah. Hal ini tidak bisa dipungkiri, sebab dalam kelahiran gedung luar biasa ini sebagian sahamnya dimiliki Al-Khairiyah, sebuah organisasi Islam yang dibentuk 98 tahun silam, dengan peran besarnya yang sangat menentukan dalam proses terbentuknya Republik Indonesia.
Terwujudnya gedung rakyat ini, lanjut Yandri, karena perjuangan keras rakyat Indonesia salah satunya seorang pahlawan nasional sekaligus pendiri Al-Khairiyah Brigjend. KH. Syam’un seorang pejuang asli Banten, yang mengabdikan dirinya untuk Indonesia. Beliau bersama para santrinya rela menumpahkan darah, nyawa dan air mata demi lepasnya Indonesia dari belenggu penjajahan dan lahirnya Indonesia merdeka.
“Jadi, saya tekankan seluruh warga Al-Khairiyah harus percaya diri dan merasa bangga bisa hadir di Gedung Rakyat ini, karena hasil perjuangan Al Khairiyah melahirkan Indonesia merdeka. Satu lagi, sebagai anak bangsa, Al-Khairiyah harus bisa menjaga kekompakan, persatuan dan semangat gotong royong antar sesama warga,” ujar Wakil Ketua Umum PAN ini.
Hal tersebut sangat ditekankan Yandri, mengingat bangsa Indonesia akan menghadapi tahun politik 2024. Dimana saat ini mulai terasa adanya kontestasi politik di masyarajat.
“Saya berharap, Al-Khairiyah menjadi pelopor untuk merekatkan dan mempersatukan anak-anak bangsa. Maka melalui Harlah dan Rakernas ini, saya berharap bahwa Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara itu final tidak boleh diganggu gugat lagi, NKRI harga mati dan Al-Khairiyah ikut membangun dan mengisi kemerdekaan,” tandasnya