Nusantaratv.com-Wakil Ketua MPR H. Yandri Susanto S.Pt mengucapkan selamat datang kepada generasi muda yang memenuhi Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, 31 Mei 2023. Kehadiran 300 anak muda dari berbagai kota di Indonesia itu untuk mengikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR sekaligus pelantikan Badan Pimpinan Nasional GESID (Generasi Emas Indonesia).
Hadir dalam pelantikan yang diliput oleh banyak media itu, President Executive GESID Viviana Hanifa, Sekretaris Jenderal GESID Lesna Purnawan, Bendahara Umum GESID Chairunnisa, serta perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan dan pemerintahan.
“Selamat datang di gedung rakyat,” ujar Yandri Susanto mengawali sambutan sebagai pembicara utama dalam kegiatan itu.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu merasa bangga bisa berada di antara anak-anak muda atau yang sekarang disebut kaum milineal itu.
Dikatakan bangsa ini menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045. Menjelang tahun emas, ada modal yang disebut dengan bonus demografi. Meski demikian bonus itu bisa membawa masalah bila tidak dikelola dengan baik. Agar tidak terjadi yang demikian, Yandri Susanto menegaskan agar GESID menjadi garda terdepan dalam menyongsong masa depan.
“Mari kita bersama dan bersatu untuk mempersiapkan masa depan,” tegasnya.
Diungkapkan kepada organisasi yang peduli pada pembangunan desa itu, ada tantangan yang perlu dijawab oleh GESID. Tantangan yang ada seperti problem anak-anak muda yang saat memiliki ketergantungan pada media sosial yang di mana isi dari media tersebut tidak selamanya positif.
“Problem minuman keras dan narkoba juga banyak yang menjerat anak muda,” jelas Anggota DPR dari Dapil II Banten yang meliputi Kota dan Kabupaten Serang serta Kota Cilegon.
Tantangan lainnya adalah masih melimpahnya barang impor yang masuk ke Indonesia.
“Bila dibiarkan akan menjadikan bangsa ini tergantung pada bangsa lain,” paparnya. Dari masalah ini membuat dirinya sepakat dan setuju bila GESID ingin memberdayakan Indonesia dari desa. Dikatakan bila masing-masing desa memiliki badan usaha maka kita patut optimis segala kebutuhan yang ada bisa dipenuhi dari dalam negeri. “Sehingga kita tak perlu impor,” ujarnya.
Potensi alam dan sumber yang ada harus bisa dikelola secara mandiri.
“Potensi tersebut jangan sampai dinikmati oleh orang lain,” ungkapnya.
Tantangan-tantangan di atas menurut Yandri Susanto perlu dijawab dan dituntaskan oleh GESID.
“Bisa tidak menjawab tantangan ini?,” tanyanya. Pertanyaan tersebut direspon serentak oleh mereka dengan mengatakan, “bisa.”
Dalam kesempatan tersebut, alumni Universitas Bengkulu itu menegaskan agar generasi muda tidak alergi dalam berorganisasi termasuk berpolitik. Perbedaan disebut sebagai suatu hal yang biasa. Justru dengan adanya perbedaan maka ada dinamika dan muncul ide serta gagasan baru. Dengan berorganisasi dan berpolitik membuat anak-anak muda tidak hidup dalam ‘menara gading’.
“Jangan elitis namun harus melebur dengan seluruh komponen yang ada,” ucapnya.