Nusantaratv.com-Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi lulusan sarjana Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) yang baru diwisuda telah memiliki pekerjaan serta usaha rintisan sejak masih duduk di bangku kuliah. Dari 96 wisudawan angkatan pertama Unperba, sebanyak 53 lulusan sudah mendapatkan pekerjaan. Sementara, 21 wisudawan mempunyai usaha rintisan (startup) dengan omzet minimal Rp 5 juta per bulan.
"Bagi wisudawan yang belum bekerja, jangan berkecil hati. Apalagi berpikir akan susah mendapatkan pekerjaan karena lulusan sarjana dari kampus yang baru berdiri serta belum terkenal. Selama kita memiliki kemauan dan kemampuan, persaingan di dunia kerja akan mampu kita hadapi," ujar Bamsoet saat Wisuda Sarjana Unperba di Purbalingga, Kamis (14/9/23).
Lebih lanjut, Bamsoet juga mengingatkan jangan puas diri hanya sampai jenjang S1. Jika memungkinkan sambil bekerja tingkatkan ke S2 hingga S3.
"Saat ini, walaupun saya sudah berhasil meraih Doktor Ilmu Hukum dari UNPAD dan S1 Hukum. Tapi saya tetap belajar dan kuliah S2 ilmu hukum lagi agar dapat meraih Magister Hukum. Mengapa? Karena saya ingin keilmuan hukum saya linier dari S1 hingga S3, mengingat S1 dan S2 saya sebelumnya adalah ekonomi.
Hadir dalam acara wisuda perdana itu antara lain Ketua Yayasan Perguruan Karya Bhakti Wisnu Bargowo, Pengawas Yayasan Karya Bhakti Sarjono, Rektor Unperba Eming Sudiyana serta sivitas akademika Unperba.
Turut hadir pula Wakil Bupati Purbalingga Sudono, Wakil Ketua DPRD Purbalingga yang juga Ketua DPD Partai Golkar Purbalingga Tenny Juliawati, Ketua DPD Partai Golkar Banjarnegara Agus Junaedi dan Ketua DPD Partai Golkar Kebumen Halimah.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini memaparkan, kegalauan memasuki dunia kerja sempat pula menghampiri dirinya 40 tahun lalu usai meraih gelar sarjana dari Universitas Jayabaya Jakarta. Lulus sebagai sarjana ekonomi, Bamsoet justru bekerja sebagai wartawan di Harian Prioritas milik Surya Paloh. Selama menjadi wartawan, ia banyak bertemu para tokoh politik dan pengusaha seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Agung Laksono, Siswono Yudohusodo, Fadel Muhammad, dan lain-lain. Dari mereka Bamsoet kemudian mulai belajar dunia bisnis dan kemudian dunia politik.
"Pada tahun 1987 Harian Prioritas tempat saya bekerja ditutup oleh pemerintah. Naluri bisnis saya pun tergelitik, dengan memberanikan diri mendirikan majalah Info Bisnis. Saat itu diperlukan deposit sekitar Rp 1 miliar yang tidak boleh dipakai selama satu tahun penerbitan sebagai syarat mendirikan media massa. Saya pun menghubungi para pengusaha yang pernah menjadi narasumber, antara lain Pak Aburizal Bakrie, Pak Agung Laksono, dan Pak Fadel Muhammad, untuk mendapatkan modal pendirian majalah Info Bisnis. Alhamdulillah mereka mau membantu sebagai personal garanti memperoleh pinjaman modal yang dibutuhkan dari bank," kata Bamsoet.
Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia dan mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini memaparkan, karena banyak berhubungan dengan para pengusaha yang juga anggota Partai Golkar, ia pun akhirnya terjun ke dunia politik. Ternyata, untuk duduk sebagai anggota legislatif di DPR RI tidaklah mudah. Bamsoet telah mengikuti Pemilu sebanyak empat kali, hasilnya gagal. Baru pada Pemilu 2009, ia berhasil menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara.
"Kegagalan pada berbagai Pemilu tidak membuat saya putus asa. Justru dari kegagalan itulah, saya kemudian memiliki waktu untuk mengembangkan berbagai usaha. Begitu juga dengan para wisudawan Unperba hari ini. Jika kalian optimis akan sukses seperti yang dibayangkan, maka suatu saat impian tersebut akan terwujud dan kalian akan menjadi orang yang sukses. Jangan pernah putus asa dan terus berusaha keras meraih impian," pungkas Bamsoet.