Nusantaratv.com - Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mengunjungi pondok pesantren Al Mukminun di Kampung Empat, Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu malam (2/11/2022). Bertemu dengan ratusan para santri dan santriwati, Yandri Susanto memberi motivasi untuk meraih sukses dalam hidup dan kehidupan. Salah satu kunci adalah harus fokus dan cermat.
“Kalau ingin menjadi orang sukses, kita harus fokus. Kalau ada orang yang berbicara harus fokus untuk menyimak apa yang dibicarakan. Tidak mungkin kita fokus terhadap dua hal lain secara bersamaan. Kalau para generasi muda ini tidak fokus dan cermat, saya yakin Indonesia dalam keadaan bahaya,” kata Yandri Susanto kepada ratusan para santri Ponpes Al Mukminun.
Turut hadir Ketua DPW LDII Provinsi Kaltara K.H. Zainuddin Al Amin, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltara H. Syamsi Sarman, Sekretaris DPW LDII H. Komarudin, dan Pimpinan Ponpes Al Mukminun H. Ishaq Maulana.
Menurut Yandri, salah satu kelemahan bangsa ini adalah tidak fokus dan tidak cermat.
“Kita seolah-olah paham, tetapi sebenarnya tidak paham. Kita banyak menghabiskan waktu untuk bermain-main. Padahal Indonesia membutuhkan pemimpin yang sungguh-sungguh menjalankan kepemimpinannya,” tuturnya.
Kepada para santri, Yandri menceritakan perjalanan hidupnya.
“Saya menjadi anggota DPR pada usia 35 tahun. Sekarang saya sudah tiga periode menjadi anggota DPR. Dan, sekarang menjadi Wakil Ketua MPR. Bukan karena saya yang hebat, tetapi emak atau ibu saya yang hebat. Emak saya baru saja dipanggil Allah selama-lamanya. Emak saya adalah pahlawan bagi saya,” ujar Yandri yang didampingi istri, Hj Ratu Rachmatu Zakiyah.
Karena itu, lanjut Yandri, bila ingin berhasil jangan pernah melawan atau menyakiti orangtua. Sebab, ridho orang tua, terutama ibu, adalah ridho Allah. Dengan ridho orang tua, Yandri Susanto berhasil melalui masa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga kuliah di Universitas Bengkulu, dan merantau ke Jakarta. Di Jakarta, Yandri aktif dalam Partai Amanat Nasional (PAN) hingga mengantarkannya menjadi anggota DPR.
“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Saya dari kampung, rumah tidak dialiri listrik, tidak punya apa-apa, bukan menjadi hambatan bagi saya. Tidak perlu menyesal dan minder karena dilahirkan dari keluarga yang tidak mampu. Saya menjadi saksi sejarah, saya pelakunya. Saya bisa menjadi pimpinan lembaga tinggi negara yang termuda,” imbuhnya.
Yandri menambahkan para santri juga bisa mengikuti jejaknya menjadi orang yang berhasil dan sukses.
“Mungkin banyak santri yang berasal dari desa, orangtuanya petani, nelayan, atau guru. Jangan minder,” ujarnya. Yandri pun menyebutkan kunci meraih sukses itu. Sedikitnya ada lima kunci sukses.
Pertama, dekat kepada Allah SWT. Jika Allah sudah berkehendak, tidak ada yang bisa merintangi. Selalu dekat kepada Allah di manapun kita berada. Kedua, hormati dan patuhi orang tua. Jangan pernah melawan dan ingkar atau mungkar kepada orangtua. Ketiga, taat dan patuh kepada guru karena mereka yang membimbing kita. Keempat, harus fokus dan cermat. Kalau tidak fokus dan tidak cermat, tidak mungkin sukses. Kelima, perbanyak silaturahmi, memperluas pergaulan. Jangan kuper. Dekati orang-orang yang sukses dan mencari ilmu dari orang-orang yang berhasil lewat silaturahmi.
Dengan kunci itu, Yandri berharap para santri dari Ponpes Al Mukminun bisa meraih sukses dan menggapai cita-cita.
“Dari ponpes Al Mukminun ini nanti ada yang menjadi bupati, gubernur, anggota DPR. Tidak ada yang mungkin, semua mungkin asal kita sungguh-sungguh, namun semua tergantung kita sendiri,” pungkasnya.