Terima Bupati Tanjung Jabung Timur, Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Penyelenggaraan Kenduri Lawang Swarnabhumi Jambi

Nusantaratv.com - 09 September 2022

Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI foto bersama dengan Bupati Tanjung Jabung Timur Jambi, Romi Hariyanto dan tim di Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI foto bersama dengan Bupati Tanjung Jabung Timur Jambi, Romi Hariyanto dan tim di Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung penyelenggaraan Kenduri Lawang Swarnabhumi Jambi yang akan diselenggarakan pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada 19 September 2022 di Kampung Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Mengusung tema utama Peradaban Sungai Batanghari, ‘Dulu, Kini, dan Nanti’. Kenduri Swarnabhumi rencananya dibuka Menko PMK Muhadjir Effendy.

“Selain menjadi kegiatan pemajuan kebudayaan, Kenduri Swarnabhumi juga menjadi gerakan pemulihan ekosistem alam di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari yang kini mulai tercemar akibat polusi limbah dari penambangan emas liar yang dilakukan di sekitar wilayah Sungai Batanghari. Pemerintah pusat (melalui Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun kementerian terkait lainnya) bersama pemerintah daerah harus segera turun tangan membina para penambang liar agar mereka bisa terwadahi menjadi penambang legal sesuai prinsip Green Economy dan Climate Change. Sehingga aktivitas ekonomi bisa tetap berjalan tanpa perlu mencemari lingkungan,” ujar Bamsoet usai menerima Bupati Tanjung Jabung Timur Jambi Romi Hariyanto, di Jakarta, Jumat (9/9/22).

Turut hadir antara lain Ketua IMI Jambi Guntur Muchtar, Sekretaris IMI Jambi Hary Kurniady, serta Kepala Disparbudpora Tanjung Jabung Timur Zekki zulkarnaen.

Ketua DPR RI ke-20 sekaligus mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, berbagai candi yang ada di wilayah Jambi dan Sumatera Barat, mencatat berbagai aktivitas kehidupan masyarakat di masa lampau tidak lepas dari Sungai Batanghari. Selain sebagai sumber kehidupan warga, Sungai Batanghari yang memiliki lebar sekitar 500 meter dengan panjang sekitar 800 kilometer, dari hulunya bermula di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat dan hilirnya berakhir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, memiliki rekam jejak sejarah yang cemerlang sebagai bagian dari jalur rempah tempat perlintasan perdagangan lintas samudera.

“Melalui Kenduri Lawang Swarnabhumi, generasi muda maupun berbagai kalangan di Jambi dan Sumatera Barat bisa mengetahui kehebatan Sungai Batanghari di masa lampau. Sehingga kita bisa menghargai keberadaan Sungai Batanghari dengan menjaga ekosistemnya secara baik. Karena dengan menjaga Sungai Batanghari, berarti kita juga menjaga kehidupan, menjaga budaya-budaya yang ada di sepanjang DAS Batanghari tersebut,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Indeks kualitas air Sungai Batanghari berada di angka 48,9 poin. Menjadikan sungai terpanjang di Sumatera dan bahkan Asia Tenggara ini menjadi sungai dengan kualitas air di bawah baku mutu.

“Padahal jika dikelola secara optimal, Sungai Batanghari bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Jambi maupun Indonesia pada umumnya. Baik dari sektor pariwisata, ekonomi, sosial, hingga budaya,” pungkas Bamsoet. (*)

0

(['model' => $post])

x|close