Nusantaratv.com - Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA., atau yang akrab disapa Syarief Hasan meminta pemerintah bersikap tegas terhadap rencana keikutsertaan Timnas sepak bola Israel di ajang Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia, 20 Mei - 11 Juni 2023. Terlebih, saat ini penolakan terhadap rencana kedatangan Timnas sepak bola Israel di ajang Piala Dunia U-20, itu sudah disuarakan oleh berbagai ormas, mulai dari yang bersifat keagamaan hingga kepemudaan.
Penolakan berbagai kelompok masyarakat terhadap rencana kedatangan Timnas sepak bola Israel, menurut Syarief Hasan bisa dimengerti. Apalagi memang, sejauh ini kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik. Dan itu menjadi persoalan tersendiri.
"Pemerintah harus tegas menyikapi rencana kedatangan Timnas Israel ke Indonesia. Jangan membiarkan persoalan ini semakin meluas, apalagi penolakan masyarakat terhadap rencana kedatangan Timnas Israel, semakin hari semakin bertambah banyak," kata Syarief Hasan menambahkan.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II, saat berkunjung ke Yogyakarta, Sabtu (18/3/2023) malam, menanggapi semakin banyak anggota masyarakat yang menolak kehadiran Timnas bola Israel di ajang Piala Dunia U-20.
Syarief Hasan yang juga anggota Komisi I DPR RI mengingatkan, rencana kehadiran Timnas Israel harus dipertimbangkan secara matang-matang. Bagaimanapun, olahraga bisa sangat berpengaruh terhadap dunia diplomatik. Karena itu, pemerintah harus bersikap dengan tegas, apalagi, sampai saat ini, Indonesia tidak mengakui keberadaan Israel.
"Pemerintah harus konsisten terhadap sikap yang dipegang selama ini. Yaitu terhadap masalah perdamaian dan kemerdekaan di muka bumi. Jangan sampai di satu sisi menentang penjajahan Israel di Palestina, tetapi menerima kedatangan tim bola negara Israel, untuk bertanding di Indonesia," ungkap Syarief Hasan lagi.
Sejak dulu, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, itu secara tegas konstitusi bangsa Indonesia selalu konsisten menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Dan sampai kapanpun, dukungan itu tidak akan pernah lekang, sebelum kemerdekaan Palestina bisa terwujud secara utuh.
"Kita juga telah menerima konsekuensi, bahwa bangsa Indonesia tidak memiliki hubungan dengan Israel dalam hal apapun. Karena itu, kita juga tidak memiliki keharusan untuk mengakomodir. Jadi sekali lagi pemerintah harus tegas," pungkas Guru Besar bidang Ilmu Strategi Manajemen Koperasi dan UMKM Universitas Negeri Makasar.