Nusantaratv.com - Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA, mengharapkan generasi milenial tetap konsisten untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024 dengan menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara tanggal 14 Februari 2024. Pasalnya, hak memilih dalam Pemilu adalah hak yang hanya digunakan pemilih bersangkutan dan tidak bisa diwakilkan kepada orang lain.
"Jadi kalau semua generasi milenial ikut memilih dalam Pemilu 2024 maka generasi milenial mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap nasib bangsa dan negara Indonesia ke depan," katanya dalam pertemuan dan dialog dengan sejumlah orang dari kelompok milenial di Hotel Gino Feruci, Cianjur, Kamis malam (8/2/2024). Sekitar 50 orang dari kalangan pelajar dan mahasiswa mengikuti pertemuan dan dialog ini.
Pertemuan dengan milenial Cianjur ini di antaranya membicarakan berbagai isu terutama masalah yang terkait dengan kenegaraan seperti Pemilu 2024, kewenangan lembaga negara DPR dan MPR, maupun masalah-masalah lainnya yang dihadapi para milenial seperti pendidikan, pekerjaan dan sebagainya.
Kepada milenial, Syarief Hasan menegaskan bila kalangan milenial tidak berpartisipasi dalam Pemilu atau tidak menggunakan hak pilihnya maka tidak boleh komplain atau menyatakan ketidakpuasan terhadap jalannya pemerintahan nanti. Sebaliknya, jika milenial menggunakan hak pilihnya maka bisa melakukan komplain setiap saat terhadap lembaga legislatif dan pemerintah.
"Dalam negara demokrasi, untuk menyampaikan ketidakpuasan atau protes itu diatur dalam undang-undang. Menggunakan hak pilih dalam pemilu dan menyampaikan ketidakpuasan atau protes ini juga menjadi salah satu bagian dari tanggungjawab sebagai generasi milenial," ujar Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Syarief Hasan mengungkapkan kelompok generasi milenial merupakan kelompok pemilih terbesar dalam Pemilu 2024. Jumlah pemilih milenial dalam Pemilu 2024 mencapai 56 persen dari seluruh pemilih yang berjumlah sekitar 205 juta pemilih. "Jadi masa depan Indonesia ditentukan kalangan generasi milenial saat ini," tuturnya.
Dengan potensi itu, Syarief Hasan meminta generasi milenial untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa depan. "Gunakan kesempatan dan peluang ini sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa depan, bisa menjadi pemimpin di tingkat nasional maupun daerah sampai di tingkat paling bawah. Jadi siapkan diri Anda untuk menjadi pemimpin di masa depan," imbuh Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Kabupaten Cianjur dan kota Bogor ini.
Syarief Hasan meyakini kalangan generasi milenal bisa berperan lebih besar. Sebab, salah satu ciri dari kalangan milenial adalah sikap pantang menyerah. Anak-anak muda lebih mudah bangkit dan cepat move on untuk meraih cita-cita. "Sikap pantang menyerah ini agar dijaga dan dipertahankan sehingga menjadi bekal untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa depan," pinta mantan Menteri Koperasi dan UKM pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009-2014 ini.
Syarief Hasan juga meminta generasi milenial untuk mengajak teman-temannya agar berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Dia menjelaskan Pemilu 2024 menggunakan sistem terbuka. Para calon anggota legislatif (Caleg) baik untuk DPR, DPD, dan DPRD, tertera dalam surat suara sesuai dengan nomor urut Caleg bersangkutan. Di bilik suara, pemilih mencoblos Caleg yang dikehendaki untuk menjadi wakil di lembaga legislatif. Pemilih pun juga mencoblos pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang ada di kertas suara. "Siapa yang terpilih adalah Caleg dan pasangan Capres-Cawapres yang mendapat suara terbanyak," tuturnya.