Nusantaratv.com - Wakil Ketua MPR RI, yang juga Anggota Komisi I DPR Dr. H. Sjarifuddin Hasan, SE., MM., MBA., yang akrab dengan sapaan Syarief Hasan mengingatkan masyarakat agar tidak berhubungan dengan Pinjaman Online (Pinjol). Tidak tergiur dengan iming-iming kemudahan pinjaman yang ditawarkan pinjol. Dan tidak mengotak-atik aplikasi Pinjol yang ada di gadget. Karena meminjam uang ke Pinjol, berpotensi besar menimbulkan prahara, tidak memberikan kemudahan, dan malah menghadirkan persoalan yang pelik dibelakang hari.
Kepada yang sudah terlanjur, mengambil pinjaman dari Pinjol, Syarief Hasan memberi saran agar segera diselesaikan, jangan menunda-nunda. Karena Pinjol, tidak membantu menyelesaikan masalah, bahkan menimbulkan masalah baru yang lebih besar. Apalagi jika penyelesaiannya ditunda-tunda.
"Pokoknya, jangan sekali-kali melirik apalagi mencoba-coba melakukan pinjaman kepada Pinjol, apapun alasan serta tujuannya. Tak terkecuali bagi pelaku UMKM yang membutuhkan tambahan modal. Kalau terpaksa harus meminjam untuk tambahan modal usaha, pinjamlah di tempat yang resmi dan aman, jangan sampai menyentuh pinjol," kata Syarief Hasan.
Pernyataan itu disampaikan Syarief Hasan saat menjadi narasumber pada acara Ngobrol Bareng Legislator, dengan tema "Pinjaman Online : Manfaat Dan Resiko Bagi Pembiayaan UMKM". Acara tersebut berlangsung di GOR PGRI Desa Kademangan Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/2/2024).
Pinjol, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, ini hanya terlihat baik di depan. Aplikasi ini menjanjikan pinjaman yang mudah dan bisa cepat dicairkan. Pinjol, tidak memerlukan persyaratan yang rumit, sebagaimana pinjaman diberbagai lembaga keuangan lain. Tetapi, kemudahan itu merupakan jebakan yang sengaja disediakan penyedia jasa Pinjol, menarik konsumennya. Karena dikemudian hari, jenis pinjaman ini akan mencekik krediturnya dengan bunga pinjaman yang terus meningkat. Sehingga menimbulkan kerugian yang semakin besar.
"Bagi yang belum tersentuh Pinjol, jangan sekali-kali mencoba jenis pinjaman ini, apapun alasannya. Pikir-pikir masak dahulu, jangan sesal kemudian. Masyarakat juga jangan terjebak pada investasi bodong, yang menjanjikan keuntungan besar. Karena bisnis seperti ini sudah memakan korban yang sangat banyak," ungkapnya.
Pemerintah, kata Syarief Hasan harus turun tangan menangani maraknya Pinjol. Salah satu caranya adalah menyediakan alokasi pinjaman berbunga ringan dengan jumlah yang lebih besar, khususnya bagi para pelaku usaha menengah dan kecil.
"Pada era kepemimpinan Presiden Indonesia ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah menyediakan Kredit Usaha Rakyat, dan itu sangat membantu para pengusaha kecil dan menengah yang membutuhkan modal bagi usahanya. Cara-cara seperti itu harus dilakukan kembali, apabila kita ingin menyelesaikan persoalan Pinjol maupun lintah darat," pungkasnya.