Nusantaratv.com-Wakil Ketua MPR Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid MA (HNW) bersyukur dengan hadirnya kembali Hari Raya Idul Adha 1444H, yang sekalipun menghadirkan 2 jenis penetapan, tapi tidak menghadirkan konflik maupun gesekan. Alhamdulillah Umat Islam di Indonesia semakin toleran, paham soal furu, sehingga perbedaan penetapan jatuhnya Hari Raya Iedul Adha tahun 2023 tidak menjadi masalah lagi di kalangan umat Islam.
“Alhamdulillah, perbedaan yang ada, apalagi hanya bersifat furu’(cabang tidak merupakan masalah inti), bisa disikapi secara proporsional, toleran, dan tidak diperbesar, malah tidak terulang lagi kasus penyelenggaraan sholat Idul Fitri sekalipun akhirnya dapat diatasi. Perbedaan masalah furu’ memang tidak boleh sampai menjadi melaksanakan yang haram deng memutus silaturahmi, misalnya,” ujarnya.
“Bangsa ini semakin memahami tentang ukhuwah, toleransi, moderasi, dan ini penting untuk terus dikembangkan apalagi sekarang sudah masuk tahun politik. Suasana panas menjelang pemilu, akan dapat dikoreksi bila sikap toleran seperti menyikapi soal perbedaan Idul Adha ini dapat terus dipertahankan dan dikembangkan,” tambahnya.
Ungkapan demikian disampaikan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu selepas dirinya menjadi Khotib Sholat Iedul Adha di Masjid Jami An Najah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, 29 Juni 2023. Dirinya bersama ratusan warga di sana pagi itu menunaikan sholat ied dengan khusuk dan hikmat serta lancar.
Lebih lanjut alumni Pondok Pesantren Gontor itu berharap menjalin ukhuwah, toleransi, dan hidup berdampingan bersama perlu dijaga sehingga suasana yang demikian membawa kegembiraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bila suasana yang demikian terwujud maka di tahun politik di masyarakat akan tercipta rasa persatuan dan kesatuan. Rasa ini memberikan kehidupan yang bermakna positif. Ditegaskan jangan sampai malah membawa hal-hal yang sifatnya negatif.
“Kita sudah berkali-kali pemilu seharusnya pemilu di tahun 2024 semakin baik, ceria, gembira, jauh dari intimidasi dan maipulasi,” paparnya.
“Toleransi di Iedul Adha di tahun ini memberi spirit yang luar biasa,” tambahnya.
Perayaan Hari Raya Iedul Fitri dan Iedul Adha menurut pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu disyariatkan oleh Rasululloh. Rasululloh melakukan hal yang demikian agar memberikan pemahaman bahwa dalam beragama juga ada kegembiraan, manfaat, maslahat, serta jalan untuk mendekatkan hubungan antara manusia dengan Allah juga antar sesama manusia. Perayaan hari raya dikatakan sangat baik sehingga tradisi, peristiwa, yang terkait dengan keagamaan perlu dirawat, diteruskan, dan dikuatkan.
HNW dalam kesempatan itu menyebut Iedul Adha bebarengan dengan pelaksanaan ibadah haji. Untuk itu ia berharap para jamaah yang tengah menunaikan ibadah haji bisa menjadi haji yang mabrur.
“Mabrur bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara, sehingga doa mereka untuk kemaslahatan, diri,keluarga, umat, bangsa dan negara, juga dapat dikabulkan Allah SWT,” tutupnya.