Nusantaratv.com - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Ibunda dan keluarga ziarah ke makam ayahanda, S.E Prijono, di pemakaman Joyokusomo, Salatiga, Jawa Tengah. Dilanjutkan silaturahmi dengan keluarga besar ayahnya dari Salatiga, Mbah Bani Moelyo Redjo.
"Ziarah dan silaturahmi, selain mohon doa restu dan mendoakan ayahanda agar senantiasa dilimpahi cinta dan kasih sayang dari Allah SWT, juga untuk mengenang sekaligus 'mengenalkan' sosok ayah kepada anak-anak dan cucu-cucu saya yang tidak sempat bertemu langsung dengan almarhum. Sekaligus mempererat tali silaturahmi keluarga besar saya yang di Jakarta dengan keluarga besar ayahanda Keluarga Besar Mbah Bani Moelyo Redjo dari Salatiga. Sehingga antar anak cucu Mbah Bani Moelyo Redjo bisa tetap rukun, guyub, dan saling tolong menolong," ujar Bamsoet di sela-sela kunjungan hari ke-27 di Dapil-7 Jawa Tengah usai ziarah dan silaturahmi bersama keluarga besar Mbah Bani Moelyo Redjo, Selasa (13/2/24).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, ayah beliau wafat pada 6 Januari 1977, tatkala usia Bamsoet baru berumur 15 tahun. Ibunda kemudian menjadi kepala sekaligus ibu rumah tangga yang mendidik dan membesarkan Bamsoet bersama adik-adiknya. Berkat pondasi pendidikan karakter yang kuat dari sang ayah, pahit manis dan pasang surut kehidupan berhasil mereka lalui.
"Ayah tidak pernah menuntut saya untuk mengikuti jejak beliau sebagai tentara. Sejak kecil saya 'hanya' dituntut untuk selalu mengedepankan kejujuran, kedisiplinan, dan kerja keras dalam menjalani hidup. Sekaligus dituntut untuk selalu mencintai Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu bangsa dengan darah dan air mata. Berkat modal itulah, Ibu dan saya sebagai anak tertua, kami bisa melalui berbagai jalan terjal kehidupan dengan tetap penuh semangat," jelas Bamsoet
Legislator DPR RI Dapil 7 Jawa Tengah meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen serta Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, pada saat dirinya beranjak remaja dan dewasa, Ibunda juga membebaskan dirinya untuk memilih jalan hidup. Sedari kecil, Bamsoet memiliki cita-cita menjadi dokter. Karenanya saat SMA ia mati-matian masuk IPA. Tapi selepas lulus SMA ternyata justru "nyasar" masuk Fakultas Ekonomi. Setelah lulus berkarir menjadi wartawan, pengusaha, dan kini menjadi politisi.
"Dari cita-cita menjadi dokter dan berakhir sebagai wartawan, pengusaha hingga politisi, semuanya mengalir begitu saja mengikuti takdir Allah SWT dan garis tangan. Saya juga tak menyangka diberikan amanah berturut-turut sebagai Ketua Komisi III DPR RI, Ketua DPR RI, dan kini Ketua MPR RI. Dalam berbagai profesi yang saya jalani, nilai-nilai yang dulu ditanamkan Ayah selalu saya pegang tinggi. Jadi berbagai hal kebaikan yang saya dapat dalam hidup, semuanya berkat didikan kedua orang tua. Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal ibadah bagi kedua orangtua saya," pungkas Bamsoet.