Jakarta, Nusantaratv.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan, pandemi Covid-19 tidak saja berdampak pada aspek kesehatan dan kehidupan sosial. Tetapi juga menghempaskan perekonomian nasional, sektor pariwisata adalah sektor yang paling terpukul. Penurunan kunjungan wisatawan berdampak multidimensional, termasuk meningkatnya angka pengangguran dari sektor pariwisata.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat pada tahun 2020 lalu, jumlah tenaga kerja sektor pariwisata menurun 6,67 persen dari 14,96 juta pekerja pada 2019 menjadi 13,96 juta pekerja pada tahun 2020. Artinya, sekitar 1 juta pekerja di sektor pariwisata menganggur akibat pandemi covid-19. Kebangkitan sektor pariwisata pada khususnya, dan pemulihan perekonomian nasional pada umumnya, sangat bergantung pada kemampuan mengendalikan pandemi Covid-19. Salah satunya melalui percepatan vaksinasi Covid-19.
"Langkah Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) bersama Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah mempercepat vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba, Sumatera Utara harus didukung. Menunjukan besarnya semangat gotong royong dalam mengatasi pandemi Covid-19. Ada fungsi pemerintah selaku pemangku kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah, ada peran instansi terkait di sektor kesehatan masyarakat, ada kontribusi organisasi kemasyarakatan dan ada peran serta masyarakat dalam menyukseskan program pengendalian pandemi," ujar Bamsoet dalam pertemuan virtual dengan Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT), dari Jakarta, Minggu (8/8/21).
Turut hadir antara lain Bupati Toba Poltak Sitorus, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Bupati Karo Cory Sebayang, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Barutu, Bupati Pakpak Barat Remigo Yolanda, dan Bupati Samosir Vandiko T.Gultom serta Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, program vaksinasi Covid-19 sangat penting, setidaknya untuk empat tujuan. Pertama, sebagai upaya perlindungan diri pribadi dan orang lain di sekitar. Kedua, untuk menurunkan tingkat penyebaran Covid-19. Ketiga, untuk menurunkan angka fatalitas dampak Covid-19, baik kesakitan maupun kematian. Keempat, untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) pada masyarakat.
"Hingga 7 Agustus 2021, sudah lebih dari 3,6 juta kasus Covid-19 telah terkonfirmasi, dengan angka kesembuhan mencapai lebih dari 3 juta kasus dan angka kematian mencapai lebih dari 105 ribu kasus. Secara nasional, tingkat positivity rate juga masih cukup tinggi, mencapai 22 persen. Jauh lebih tinggi dari ambang batas toleransi yang ditetapkan WHO sebesar 5 persen," jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menerangkan, pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 harus diberikan kepada lebih dari 208 juta masyarakat. Saat ini, baru sekitar 50 juta orang telah mendapatkan vaksinasi tahap pertama, dan lebih dari 23 juta orang yang telah mendapatkan vaksinasi tahap kedua. Mengingat program vaksinasi massal ini masih belum optimal menjangkau berbagai lapisan masyarakat, diperlukan upaya-upaya untuk mendorong percepatan program vaksinasi.
"Pasca pandemi Covid-19, pariwisata Danau Toba akan segera bangkit. Danau Toba adalah destinasi wisata berkelas dunia yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sejak pertengahan tahun 2019, Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu dari lima kawasan destinasi wisata yang mendapat prioritas untuk dikembangkan melalui program Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, selain Candi Borobudur, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo," terang Bamsoet.
Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat ini menekankan, selain pembangunan infrastruktur dan pengembangan investasi, upaya percepatan pembangunan destinasi wisata Danau Toba juga membutuhkan langkah-langkah terobosan, kreasi dan inovasi. Disinilah pentingnya menyiapkan ketersediaan dukungan sumberdaya manusia yang kompeten dan berkualitas, agar dapat mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki Danau Toba.
"Kaldera Danau Toba sebagai Global Geopark memiliki tiga aspek keragaman yang unik dan saling berkaitan satu sama lain, yaitu keragaman geografis, keragaman hayati, dan keragaman budaya. Ini adalah sebuah daya tarik dan nilai jual yang dapat kita optimalkan untuk menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara," pungkas Bamsoet. (*)