Jakarta, Nusantaratv.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) turut bangga dengan kiprah anak-anak muda yang bisa menghasilkan pendapatan tinggi dan mengalokasikannya dengan berinvestasi memajukan olahraga tanah air.
Seperti yang ditunjukkan Atta Halilintar dengan Putra Siregar yang mengakuisisi klub sepakbola Liga 2 PSG Pati yang kemudian diubah namanya menjadi AHHA PS Pati.
Sebelumnya, ada Raffi Ahmad dan Rudy Salim yang mengakuisisi klub sepakbola Liga 2 Cilegon United yang bertransformasi menjadi RANS Cilegon FC. Menyusul ada Gading Marten, yang dikabarkan telah mengakuisisi klub sepakbola Liga 3 Persikota Tangerang.
"Keterlibatan anak-anak muda dalam industri olahraga, makin membuat cerah masa depan olahraga Indonesia. Terutama di bidang sepakbola, yang terkenal dengan olahraga sejuta umat, sekaligus alat pemersatu bangsa. Atta, Rafi, Gading, Putra Siregar, dan Rudy Salim, telah menjadi contoh bagi anak-anak muda lain bahwa melakukan tindakan nyata jauh lebih baik dibandingkan sekadar mencaci maki," ujar Bamsoet usai press conference AHHA PS Pati FC, di Jakarta, Senin (14/6/2021) malam.
Turut hadir antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Bupati Pati sekaligus Komisaris AHHA PS Pati FC Saiful Arifin, serta Chairman AHHA PS Pati FC Atta Halilintar dan Putra Siregar.
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan, sepakbola modern tidak lepas dari aspek bisnis, entertainment, dan sosial. Dengan jumlah fans yang besar, AHHA PS Pati FC bisa menghasilkan uang dari tiket masuk penonton, sponsor dan penjualan apparel. Tetapi tim juga tidak boleh melupakan aspek sosial untuk terus membina pemain-pemain muda yang berprestasi dan bisa membawa harum nama Indonesia.
"Langkah merekrut pemain berkualitas, baik dari kalangan senior maupun muda, menjadi bukti keseriusan AHHA PS Pati FC menatap Liga 2. Pemain yang telah direkrut antara lain Nurhidayat Haris, Yudha Febrian, dan Sutan Zico," jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu berharap, PSSI selaku organisasi induk sepakbola nasional, maupun pemangku kepentingan olahraga lain, dapat memanfaatkan momentum masuknya investor muda ke dunia sepakbola seoptimal mungkin. Khususnya dalam memotivasi geliat kebangkitan sepakbola nasional.
"Dukungan PSSI maupun pemangku kepentingan lainnya bisa ditunjukkan melalui pembangunan ekosistem dan iklim kompetisi ekosistem yang sehat dan menarik, maupun berbagai kebijakan lainnya yang berpihak pada kemajuan sepakbola tanah air," ucap Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menekankan, langkah Atta Halilintar dan Putra Siregar, serta para generasi muda lain, bisa diikuti pengusaha milenial lainnya. Mengingat sepakbola sebagai industri olahraga, jika dikelola dengan baik dan benar, bisa turut menjadi sumber daya ekonomi potensial.
"Saya yakin bahwa dari 270 juta rakyat Indonesia, kita mempunyai mimpi yang sama, yaitu lahirnya generasi sepakbola tanah air yang mampu berlaga dan bersaing di kancah internasional. Namun memajukan sepakbola nasional tidak cukup hanya dibangun dengan mimpi dan fanatisme ratusan juta penggemar sepakbola tanah air. Perlu ada upaya nyata. Di sinilah pentingnya kehadiran klub-klub sepakbola seperti AHHA PS Pati FC, yang akan menjadi kawah candradimuka bagi kelahiran atlet-atlet nasional yang berkualitas," pungkas Bamsoet.