Kendari, Nusantaratv.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang juga Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia mengapresiasi terpilihnya Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) periode 2021-2026, melalui musyawarah mufakat yang dilakukan dengan calon Ketua Umum KADIN lainnya, Anindya Bakrie. Keduanya merupakan pengusaha kebanggaan Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Sekaligus menunjukan bahwa semangat membangun dunia usaha bisa dilakukan melalui kolaborasi, tanpa perlu kompetisi yang melelahkan dan bahkan membuat banyak dampak negatif yang tidak diinginkan.
"Saya juga mengapresiasi kebesaran hati Anindya Bakrie, yang sudah 15 tahun menjadi Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, dan tetap mendukung Ketua Umum Arsjad Rasjid dengan menerima amanah sebagai Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia. Di tangan keduanya, keluarga besar KADIN harus bergerak cepat membantu pemerintah memulihkan perekonomian nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19," ujar Bamsoet usai menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional VIII KADIN Indonesia, di pelataran Masjid Al-Alam, Kendari, Rabu (30/6/21).
Turut hadir Presiden Joko Widodo yang menbuka Munas VIII KADIN Indonesia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Wakil Walikota Kendari Siska Karina Imran, Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Yan Sultra Indrajaya, Danrem 143/Haluoleo Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, serta Ketua Umum KADIN Indonesia 2015-2020 Rosan Roeslani.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, sebagaimana ditegaskan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Munas KADIN, kunci penting menghadapi pandemi Covid-19 adalah dengan percepatan vaksinasi Covid-19. KADIN Indonesia punya peran besar melalui program vaksinasi Gotong Royong. Tercatat 28.400 perusahaan dengan target vaksinasi mencapai 10,6 juta orang lebih, sudah terdaftar dalam program vaksinasi gotong royong. Jumlahnya harus terus ditingkatkan, sesuai target Presiden Joko Widodo agar bisa menyentuh 22 juta orang.
"Presiden Joko Widodo juga menegaskan agar vaksinasi Covid-19 yang sudah tembus 1 juta dosis per hari, bisa terus dipertahankan. Bahkan harus ditingkatkan menjadi 2 juta suntikan vaksin per hari. Dengan dukungan KADIN Indonesia, hal tersebut sangat bisa tercapai. Secara nasional, sudah 42 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikan ke berbagai kalangan penduduk. Capaian Indonesia dalam vaksinasi juga terbilang baik, berada di posisi ke-11 dari 215 negara dunia," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 bisa mencapai 4,3 persen. Sementara World Bank memprediksi 4,4 persen, Asian Development Bank (ADB) 4,5 persen, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) 4,9 persen.
"Mewujudkannya, KADIN Indonesia bisa memanfaatkan kehadiran Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang telah disepakati negara-negara ASEAN (termasuk Indonesia) bersama lima negara besar (Australia, New Zealand, China, Jepang dan Korea Selatan)," terang Bamsoet.
Ketua Umum Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia (ARDINDO) ini menambahkan, perjanjian RCEP diinisiasi oleh Indonesia, dipimpin oleh Indonesia, dan ditandatangani atas restu Indonesia. Keuntungan yang diperoleh antara lain bisa meningkatkan ekspor Indonesia ke negara-negara peserta RCEP hingga 8-11 persen, serta menarik investasi hingga 18-22 persen.
"Melalui RCEP, Indonesia bisa meningkatkan kesejahteraan sebesar USD 1,516 juta, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,26 persen. KADIN Indonesia bisa memaksimalkannya melalui berbagai sektor strategis seperti pertanian, mining, wood product, paper, chemical/rubber/plastic," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) ini juga menyoroti kontribusi sektor ekonomi digital yang baru menyumbangkan sekitar 4 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Presiden Joko Widodo menargetkan pada tahun 2030, bisa ditingkatkan menjadi 18 persen. Nilai transaksi sektor ekonomi digital ditargetkan tumbuh 8 kali lipat, dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun pada tahun 2030. Mewujudkannya, perlu dukungan KADIN Indonesia, khususnya dalam melahirkan lebih banyak digitalpreneur.
"Termasuk membantu pemerintah mengembangkan potensi UMKM, antara lain dengan mendorong UMKM menembus pasar ekspor, hingga menghubungkan UMKM dengan ekosistem ekonomi digital (UMKM yang mampu beradaptasi dan terhubung dengan ekosistem digital baru sekitar 13 persen). Pengembangan UMKM sangat penting, karena hampir 96 persen pelaku usaha di Indonesia bergerak di sektor UMKM. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah UMKM mencapai 64,19 juta unit, menyerap 97 persen dari total tenaga kerja, berkontribusi terhadap 60 persen PDB," pungkas Bamsoet. (*)