Nusantaratv.com-Prasasti Pucangan peninggalan Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur yang saat ini berada di India mendesak untuk dikembalikan ke tanah air. Karena prasasti itu merupakan bagian dari sejarah Nusantara yang di dalamnya sarat nilai-nilai peradaban tinggi yang wajib diwariskan kepada generasi penerus bangsa.
"Upaya untuk mengembalikan Prasasti Pucangan ke tanah air harus diupayakan, mengingat prasasti itu merupakan bagian dari perjalanan sejarah di nusantara yang mengandung nilai-nilai budaya bangsa ini," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat menerima kunjungan Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia di ruang kerjanya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (20/6).
Ketua Asosiasi Ahli Epigrafi Indonesia, Dr. Ninie Susanti mengungkapkan Prasasti Pucangan merupakan peninggalan penting di nusantara, karena prasasti pada tahun 1037 Masehi itu berisi tentang riwayat hidup Raja Airlangga yang paling lengkap. Ketika itu Airlangga merupakan raja terbesar di Asia Tenggara.
Menurut Ninie, Prasasti Pucangan dibawa ke India pada masa Raffles berkuasa di Nusantara.
Menurut Lestari, identitas bangsa yang memiliki nilai sejarah peradaban yang tinggi, seperti Prasasti Pucangan, harus menjadi prioritas untuk dipulangkan ke tanah air.
Rerie, sapaan akrab Lestari sangat berharap semua pihak mengambil peran dalam proses pengembalian benda-benda bersejarah yang terkait dengan perjalanan bangsa ini.
Kepedulian pemerintah dalam melakukan repatriasi sejumlah peninggalan sejarah bangsa yang saat ini berada di luar negeri, tegas Rerie, sangat diharapkan.
Agar nilai-nilai budaya yang diwariskan peradaban nusantara di masa lalu, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, dapat dipelajari dan dipahami oleh generasi penerus bangsa.
Pemahaman terhadap nilai-nilai peradaban nusantara yang tinggi itu, menurut Rerie, bisa menjadi modal untuk membangkitkan semangat dan kebanggaan anak bangsa terhadap tanah air.
Di tengah upaya bangsa ini untuk bangkit dari ancaman keterpurukan di sejumlah bidang, tegas Rerie, berbagai potensi untuk memicu semangat dan bersatu untuk bangkit harus segera direalisasikan.