Nusantaratv.com - Didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menko Polhukam RI Mahfud MD, para Wakil Ketua MPR dan seluruh delegasi peserta Konferensi Internasional MPR, Selasa pagi (25/10/2022) melakukan prosesi Historical Walk untuk mengingat kembali sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA).
Historical walk adalah salah satu rangkaian acara Konferensi Internasional Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syura, atau Nama Sejenis Lainnya dari Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam, yang diselenggarakan di Gedung Merdeka, kota Bandung, Jawa Barat, tanggal 24-26 Oktober 2022.
Prosesi ini merupakan perjalanan napak tilas mengenang para pemimpin negara-negara Asia Afrika. Dalam catatan sejarah, tepat pada tanggal 18 April 1955, pemimpin-pemimpin hebat itu berjalan kaki sekitar 100 meter dari Hotel Savoy Homann ke Gedung Merdeka untuk mengikuti KAA. Momen itulah kemudian dikenal sebagai historical walk.
Antusiasme delegasi sendiri untuk mengikuti historical walk, sudah terlihat sejak awal kedatangan. Walaupun prosesi dimulai secara resmi pukul 9.30 WIB, pukul 08.00 WIB delegasi sudah mengalir berdatangan ke hotel Savoy. Tepat pukul 9.30 perjalanan historical walk yang dipimpin Ridwan Kamilpun dimulai.
Dengan berbaris rapi, para Pimpinan MPR, Gubernur Jawa Barat dan para delegasi berjalan beriringan menyusuri jalan istimewa yang menjadi saksi, betapa besarnya peran Indonesia dalam menyatukan negara-negara Asia Afrika.
Dalam keterangannya kepada awak media massa usai acara konferensi, Kang Emil mengungkapkan bahwa historical walk ini adalah kegiatan yang sangat penting dan unik.
"Dengan historical walk, mereka para delegasi akan merasakan aura kebersamaan dan semangat solidaritas yang dimiliki para pemimpin negara-negara peserta KAA tahun 1955 itu," ujarnya.
Kang Emil juga mengungkapkan, selama perjalanan tersebut, beberapa kali sempat menjawab pertanyaan anggota delegasi seputar historical walk dan KAA.
"Tentang historical walk, saya mengatakan kepada mereka, anda hari ini sangat beruntung bisa ada kesempatan melewati jalur yang sangat istimewa ini. Intinya, semua jawaban dan informasi yang saya berikan, mudah-mudahan akan memuaskan rasa penasaran mereka tentang sejarah KAA," tutup Kang Emil.