Kupang, Nusantaratv.com - Dihadapan masyarakat Kupang, Nusa Tenggara Timur, Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, mengajak untuk terus mempelajari dan menggali nilai-nilai Empat Pilar MPR RI. Banyak cara, menurut Hidayat bisa digunakan untuk memperdalam pengetahuan seputar Empat Pilar. Baik mengikuti acara sosialisasi yang dilakukan MPR, maupun aktif mencari literatur serta sejarah menyangkut perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Intinya kata Hidayat, pengetahuan tentang Empat Pilar MPR RI, itu penting dimiliki oleh setiap warga negara. Karena pemahaman yang baik terhadap Empat Pilar, akan menimbulkan kecintaan kepada bangsa dan negara. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Agar kecintaan masyarakat terhadap bangsa dan negaranya, tumbuh maka setiap warga negara perlu mengetahui dan memahami Empat Pilar MPR RI.
"Ada satu tempat di NTT, ini yang berhubungan langsung dengan upaya Soekarno menggali dan mencari nilai-nilai tentang Pancasila. Saat ini tempat tersebut diabadikan sebagai Taman Renungan Bung Karno dan terletak di Ende NTT. Di tempat itulah, di bawah pohon sukun yang menghadap ke laut, Soekarno menemukan nilai-nilai tentang Pancasila," kata Hidayat menambahkan.
Dalam pengasingannya di Ende, Soekarno berhubungan dan bertukar pikiran dengan berbagai kelompok suku bangsa, termasuk tokoh berbagai latar belakang agama. Semua itu membantunya dalam menemukan dasar dan ideologi Pancasila.
Pernyataan itu dikemukakan Hidayat Nur Wahid secara daring saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar kerjasama MPR RI dengan Yayasan Citra Cendana Kupang. Acara tersebut berlangsung di Hotel NEO Eltari Kupang, Minggu (21/3/2021) malam. Ikut hadir pada acara tersebut, anggota MPR RI FPKS H. Johan Rosihan ST, serta Ketua Yayasan Citra Cendana Kupang Prof. Assoc. Reiner Ishaq Lerrick, M.Sc, Phd.
Pada kesempatan itu Hidayat berharap, bagi anggota masyarakat yang sudah mengikuti sosialisasi Empat Pilar, mereka bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sekaligus menjadi contoh bagi masyarakat yang belum mengikuti sosialisasi.
Sebelumnya, Anggota MPR RI FPKS H. Johan Rosihan ST, sebagai pembicara pertama antara lain mengatakan, Indonesia adalah negara yang besar dan beragam. Sebagai negara yang beragam, Indonesia memiliki potensi perpecahan yang besar pula. Tetapi, hingga kini persatuan dan kesatuan Indonesia masih bertahan, salah satunya berkat Empat Pilar MPR RI.
"Para pendiri bangsa telah memberi contoh bagaimana menyelesaikan perbedaan melalui musyawarah mufakat. Soekarno, Moh. Yamin dan Soepomo adalah tiga orang yang ikut memberikan pemikiran soal Pancasila. Tetapi ketiganya tidak pernah memaksakan pemikirannya sendiri yang harus diterima. Bahkan, ketiganya tunduk dan patuh terhadap hasil keputusan bersama,' kata Johan Rosihan menambahkan.