Hadiri Munas 234 SC, Bamsoet Dorong Ormas Rekatkan Persatuan Bangsa

Nusantaratv.com - 17 September 2022

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo.  Foto: Dok MPR
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo. Foto: Dok MPR

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo meluruskan pandangan yang menyatakan bahwa pasca amandemen Konstitusi, MPR tidak lagi berwenang membuat Ketetapan MPR. Pasca amandemen Konstitusi, MPR tidak lagi berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara, pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat.

MPR juga tidak lagi berwenang menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Hal tersebut diungkapkan olehnya saat membuka Musyawarah Nasional 234 Solidarity Community di Jakarta, hari ini.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Dewan Pembina DPP 234 Solidarity Community K.P.H. H. Yapto Sulistio Soerjosoemarno, Ketua Umum DPP 234 SC Sahid Abishalom Suryosumarno, dan Sekretaris Jenderal DPP 234 SC Bambang Ismuyono, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila M Ali yang juga Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, M. Arsjad Rasjid P.M. yang juga Ketua Umum KADIN Indonesia, dan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI Robert Rouw.

"Bahkan jika kita jeli mencermati Undang-Undang MD3 Pasal 39 Ayat (3), secara jelas dan tegas dinyatakan bahwa MPR dapat membuat Ketetapan MPR, dalam hal MPR memutuskan pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden (pasal 39 Ayat 1) atau dalam hal MPR memutuskan tidak memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden (pasal 39 ayat 2)," ujar Bamsoet dalam keterangan, Sabtu (17/9/2022).

Ia menuturkan konsekuensi dari perubahan Konstitusi tersebut, MPR tidak lagi memiliki kewenangan untuk membuat Ketetapan MPR yang bersifat mengatur (regeling). Namun demikian, MPR masih dapat membuat ketetapan yang bersifat penetapan (beschikking).

Tak hanya terkait konstitusi, dalam acara tersebut, Bamsoet mengatakan dirinya merasa bangga bisa hadir di tengah-tengah keluarga besar 234 SC. Menurutnya, organisasi masyarakat yang ada di semua bidang ini mampu merangkul berbagai golongan.

"Saya mengenal 234 SC sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial-budaya, olahraga, kepemudaan, dengan keanggotaan yang bersifat inklusif dan merangkul semua golongan, dengan mengedepankan prinsip-prinsip persaudaraan, solidaritas, dan nasionalisme," jelasnya.

Ia menambahkan, pada Munas kali ini, harus memiliki makna strategis yang berdampak baik terhadap organisasi dan di luar organisasi.

"Dalam konsepsi organisasi kemasyarakatan (ormas) modern, penyelenggaraan MUNAS selalu memiliki makna strategis, baik ke dalam maupun ke luar. Ke dalam, secara internal kelembagaan, penyelenggaraan Munas dapat menjadi momentum untuk memperkokoh soliditas dan solidaritas organisasi, memperdalam internalisasi visi-misi organisasi, serta meningkatkan kapasitas dan kapabilitas organisasi," jelasnya.

Sementara untuk ke luar, penyelenggaraan Munas diharapkan bermuara pada optimalisasi peran dan fungsi organisasi, khususnya sebagai bagian dari subjek pembangunan. Penyelenggaraan Munas juga menjadi sarana penegasan eksistensi organisasi.

"Merujuk pada data Kementerian Dalam Negeri, hingga bulan Juni 2022, tercatat ada 512.997 ormas di Indonesia. Di satu sisi, banyaknya ormas mengindikasikan bahwa kehidupan berdemokrasi kita berjalan di jalur yang tepat, di mana hak-hak konstitusional warga negara untuk berserikat dan berkumpul dalam sebuah wadah organisasi, terjamin dan terlindungi. Di sisi lain, banyaknya jumlah ormas di Indonesia juga dituntut agar memiliki sinergi positif sebagai sumberdaya pembangunan, sehingga memberikan kemanfaatan seluas- luasnya bagi kehidupan masyarakat. Kehadiran ormas tidak boleh menjadi sarana untuk membangun sekat-sekat yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjadi 'duri dalam daging' bagi pembangunan," katanya.

Ia turut memberikan apresiasi peran dan kontribusi 234 SC di berbagai daerah. Khususnya terhadap kegiatan yang banyak membantu masyarakat seperti pemberian bantuan ke korban bencana alam, salurkan sembako, dan kegiatan kemanusiaan lainnya.

"Dalam berbagai aksi kemanusiaan tersebut, 234 SC juga membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Ini menunjukkan sikap egaliter dan sifat inklusif dari 234 SC, dan dengan karakter organisasi tersebut, saya yakin dan percaya bahwa 234 SC akan semakin maju dan berkembang, karena mampu membangun jaringan (networking) dengan institusi dan organisasi lainnya," tutupnya.

0

(['model' => $post])

x|close