Nusantaratv.com - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan The 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P-20), yang diselenggarakan DPR RI dan dibuka Presiden Joko Widodo di Gedung Nusantara, Komplek MPR/DPR/DPD RI, dengan mengambil tema 'Stronger Parliaments for Sustainable Recovery'. Membahas peran parlemen dalam berbagai isu utama G-20.
Antara lain seputar peran parlemen dari negara-negara G-20 dalam membantu pemulihan ekonomi global, percepatan pembangunan berkelanjutan dan penerapan ekonomi hijau, keamanan pangan dan energi, efektivitas parlemen dalam memulihkan, memperkuat, dan memelihara demokrasi yang lebih tangguh di era pasca pandemi Covid-19, serta inklusi sosial, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan.
"Sebagai tuan rumah P-20, DPR RI dengan dukungan penuh dari MPR RI, akan memainkan peran yang signifikan dalam memperkuat Presidensi Indonesia dalam G-20. Joint statement yang dihasilkan P-20, nantinya akan dibawa ke forum G-20 pada November 2022 di Bali. Selain mengundang parlemen dari negara G-20 yang salah satunya dihadiri Ketua Parlemen Rusia Mrs. Valentina Matviyenko, P-20 juga mengundang Parlemen Ukraina sebagai tamu undangan, yang hadir diwakili Wakil Ketua Parlemen Ukraina H.E. Mrs Olena Kondratiuk. Kita berharap, P-20 juga bisa menjembatani penyelesaian konflik militer Rusia-Ukraina," ujar Bamsoet usai menghadiri pembukaan P-20, di Gedung Nusantara, di Komplek MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (6/10/22).
Turut hadir antara lain, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, President of the Inter-Parliamentary Union (IPU) Mr. Duarte Pacheco, dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.
Sementara delegasi P-20 yang hadir antara lain, Speaker of the House of Representatives Australia Mr. Milton Dick, Speaker of Lok Sabha (House of the People-India) Mr. Om Birla, Speaker of the Federation Council Russia Mrs. Valentina Matviyenko, Speaker of the Shura Council Saudi Arabia Mr. Abdullah Mohammed Al Sheikh, Speaker of the National Assembly South Africa Mrs. Nosiviwe Noluthando Mapisa-Nqakula, Speaker of the Grand National Assembly Turkiye Mr. Mustafa Sentop, Speaker of House of Common United Kingdom Sir Lindsay Hoyle, Vice-chairman of the Standing Committee of the National People's Congress of China Mr. Zhu Chen, and Vice Speaker of the National Assembly Republic Korea Mrs. Young Joo Kim.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, G-20 merupakan kelompok informal dari 19 negara plus Uni Eropa. Terdiri dari Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Prancis, Rusia.
"G-20 menjadi representasi wajah dunia, mengingat negara-negara yang tergabung di G-20 menguasai sekitar 85 persen PDB dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan dunia, dan 66 persen populasi dunia. Sebagai wakil rakyat masyarakat dunia, Parlemen dari negara anggota G-20 harus terlibat aktif memberikan kontribusi substantif dalam berbagai isu pembahasan G-20, sehingga bisa membantu mewujudkan dunia yang lebih sejahtera, aman, dan damai," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, kondisi dunia pasca pandemi Covid-19 membutuhkan parlemen yang kuat, representatif, dan efektif, yang bisa memastikan demokrasi dapat membantu pemulihan ekonomi global. Terlebih saat ini dunia juga sedang dihadapkan pada konflik militer antara Rusia dengan Ukraina, yang berdampak pada ketidakpastian global terhadap ketahanan pangan dan energi, hingga pasar keuangan.
"Parlemen G-20 tidak bisa menjauhkan diri dari kenyataan tersebut. Melalui diplomasi dan dialog, Parlemen G-20 harus mengambil pendekatan konstruktif menuju kemajuan perdamaian dan keamanan internasional melalui berbagai aksi nyata yang akan dirumuskan dalam Joint Statement di acara The 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit ini," pungkas Bamsoet.