Nusantaratv.com - Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad hadir di acara puncak malam Gebyar Ketupat Boliyohuto 2023 pasca Hari Raya Iedul Fitri 1444H, di lapangan desa Sidomulyo Selatan, Kecamatan Boliyohuto, Gorontalo, Sabtu malam (29/4/2023).
Acara yang mengusung tema ‘Melalui Perayaan Ketupat, Pererat Silaturahmi Antar Umat’ ini dihadiri Kepala Desa Sidomulyo Selatan, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Warsito Somawiyono, tokoh masyarakat, tokoh agama dan ratusan warga desa yang menyemut sejak pagi hari, ikut memeriahkan momen tahunan ini.
Begitu tiba di lokasi acara, Pimpinan MPR dari Kelompok DPD Dapil Gorontalo ini dan seluruh tamu kehormatan, langsung disambut tarian Jaranan dilanjutkan dengan tarian Legong Putri oleh Paguyuban Kesenian Tradisional Jaranan Wargo Budoyo Sidoharjo.
Dalam sambutannya, Fadel Muhammad mengatakan bahwa Gebyar Ketupat merupakan tradisi yang sangat baik. Fadel mendorong agar tradisi ini dijaga kelestariannya dan terus ditumbuh kembangkan. “Tradisi baik ini sudah ada sejak dulu. Pelaksanaanya, setelah umat Islam menuntaskan puasa Syawal 6 hari yang dimulai dari tanggal 2 (hari raya Iedul Fitri kedua) hingga tanggal 7 Syawal,” ujarnya.
Yang menarik, lanjut Fadel, tradisi ini merupakan akulturasi beberapa budaya, yakni memeriahkan Hari Raya Iedul Fitri yang ada dalam agama Islam, penampilan budaya Jawa dan Gorontalo dalam acara puncak Gebyar Ketupat.
“Perpaduan ini menjadi elemen yang menguatkan baik antar sesama umat Islam dan antar budaya. Ini harus kita pertahankan bahkan kita ramaikan lagi di masa yang akan datang. Satu lagi, jika didukung dan dikembangkan lebih serius, saya rasa tradisi rutin ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata andalan Gorontalo,” ungkap tokoh nasional yang akan maju menjadi anggota DPD dari Provinsi Gorontalo pada Pemilu 2024 mendatang ini.
Hal lain yang membanggakan yang ta luput diperhatikan Fadel Muhammad adalah, gebyar budaya ini disaksikan oleh banyak anak-anak muda. Bahkan, para penari dan pengisi cara lainnya kebanyakan anak-anak milenials. “Kiprah pemuda bangsa untuk urusan pelestarian budaya, memang sangat kita harapkan,” tambahnya.
Perayaan Lebaran Ketupat di Gorontalo sendiri, pertama kali digelar oleh masyarakat keturunan Jawa-Tondano (Jaton), sejak kedatangan mereka pada tahun 1909. Dari orang-orang Jawa inilah, budaya lebaran ketupat menyebar di Sulawesi. Di desa Sidomulyo Selatan, Gebyar Ketupat digelar selama 3 hari dan puncaknya dilaksanakan pada hari ke tiga, dengan acara puncak penampilan berbagai budaya Jawa dan lokal.