Nusantaratv.com - Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad merasa prihatin dan berjanji akan membantu mengurai persoalan nelayan, yang diakuinya berbelit dan memberatkan. Beratnya beban nelayan, menurut Fadel karena hampir seluruh perizinan dan pengurusan administrasi harus dilakukan langsung ke pusat. Kondisi tersebut berbeda dibanding era Presiden Habibie yang telah mendesentralisasi berbagai perizinan, ke daerah, tidak melulu harus ke pemerintah pusat.
Tidak sekedar persoalan administrasi, kata Fadel nelayan juga menghadapi persoalan menyangkut pembelian bahan bakar minyak, pembatasan wilayah penangkapan ikan, minimnya sarana berlabuh, tempat pelelangan ikan yang tidak kondusif hingga faktor kerusakan laut yang semakin parah, membuat keberadaan ikan semakin menjauh. Selain itu, minimnya upaya konservasi lingkungan juga banyaknya sampah serta sisa tambang minyak, membuat kawasan laut semakin tidak layak bagi tempat hidup ikan-ikan tangkapan.
"Persoalannya semakin pelik, karena hampir semua perizinan harus diurus ke pusat. Kalau pemerintah daerah diikutsertakan, niscaya problematikanya bisa disederhanakan. Mudah-mudahan pemerintah pusat bisa mendengar aspirasi para nelayan dan pedagang ikan," kata Fadel Muhammad menambahkan.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR saat menjadi narasumber sarasehan, kerjasama MPR dengan Asosiasi Nelayan dan Pedagang Ikan. Acara tersebut berlangsung di Love Beach, Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, Selasa (21/11/2023). Tema yang dibahas dalam sarasehan, itu adalah : Melalui Tata Usaha Nelayan dan Pedagang Ikan Kita Membangun Kedaulatan Maritim Yang Kokoh, Menjaga Kekayaan Laut, dan Memperkuat Identitas Bangsa di Samudra Global.
Menurut Fadel, sudah tidak waktunya seluruh izin harus diurus di pusat. Cukup di daerah, seperti saat dirinya menjabat sebagai Gubernur Gorontalo. Pengurusan izin ke pusat dibutuhkan hanya untuk urusan yang besar. Dan itu bisa difasilitasi oleh pemerintah provinsi. Apalagi, kamajuan IT sudah berkembang sangat pesat, yang semestinya bisa memudahkan urusan administrasi.
"Bahkan, dahulu itu bukan hanya perikanan, yang perizinannya dilimpah ke provinsi, tapi juga pertanian. Berkat pelimpahan tersebut, pertanian Gorontalo maju sangat pesat, di mana-mana orang tanam jagung yang hasil dan penjualannya sangat jelas," ungkap Fadel.
Meski banyak kendala dan hambatan, Fadel meminta para nelayan tetap bekerja dengan tekun. Karena kebutuhan sehari-hari, hanya akan bisa terpenuhi, kalau kita tetap bekerja.
"Jangan malas, karena anak-anak harus tetap sekolah. Jangan sampai mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan. Kita boleh susah, tapi anak-anak harus bisa mencapai cita-citanya, dengan syarat pendidikannya jalan terus," pungkasnya.