Nusantaratv.com-Di hadapan 2040 orang mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, yang akrab disapa HNW mengajak warga Muhammadiyah pada umumnya dan mahasisa baru UMJ pada khususnya untuk mendoakan keselamatan dan keberhasilan bangsa Indonesia termasuk Iswandi bin M. Yakub, atau Awie. Alumni Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan 2000, yang bersama ratusan masyarakat Melayu Batam, Awie menggelar aksi membela masyarakat Rempang-Batam, sebagai bagian dari kepedulian terhadap nasib Indonesia sebagai negara hukum dan kelanjutannya sebagai negara demokrasi yang diwajibkan untuk melindungi seluruh tumpah darah dan warga Indonesia(bukan mendahulukan warga asing) serta mendahulukan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (bukan rakyat dari negara asing).
“Para Mahasiswa Universitas Muhammadiyah sangat perlu memahami fakta sejarah bahwa sila-sila Pancasila serta Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, tak lepas dari peran serta partisipasi para ulama, tak terkecuali tokoh-tokoh Muhammadiyah. Mereka jugalah yang ketika Indonesia di proklamirkan 17-Agustus 1945, sore harinya ada utusan dari Indonesia Timur yang menyatakan keberatan atas naskah Pancasila sebagai hasil dari Piagam Jakarta. Dua tokoh Muhammadiyah, yaitu Ki Bagus Hadikusumo dan Kasman Singodimedjo, terlibat dalam perundingan singkat itu, demi keselamatan proklamasi dan keutuhan bangsa dan negara, mereka menyetujui sila pertama berobah menjadi seperti yang kita kenal dan hafal sekarang,” ungkap HNW.
Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid yang juga anggota DPR RI Dapil Jakarta II meliputi Jakarta Pusat, Selatan dan luar negeri, saat menjadi pembicara kunci pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Acara tersebut berlangsung di Gedung Cendekia UMJ, Senin (18/9/2023). Tema yang dibahas adalah Pemahaman Pancasila Sebagai Dasar Negara, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain diikuti 2040 mahasiswa baru, acara tersebut juga dihadiri Rektor UMJ Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si.
Bukti keterlibatan para ulama dalam melahirkan Pancasila menurut Hidayat bisa dilihat dari pemaknaan dan redaksi yang disepakati menjadi sila-sila Pancasila. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dimaknai oleh Ki Bagus Hadikusumo, Ketua PB Muhammadiyah sebagai tauhid. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh para ulama, bukan penganut aliran komunis atau yang lainnya.
“Istilah yang dipakai pada sila-sila Pancasila juga mencerminkan keterlibatan para ulama. Karena banyak istilah pada sila-sila Pancasila yang diserap dari Bahasa Arab yang dipergunakan dalam AlQuran dan AlHadits, dan itu umum digunakan pada kosa kata agama Islam. Seperti adil dan beradab, kerakyatan, permusyaawaratan, hikmat, perwakilan. Ini mencerminkan bahwa umat Islam dan para ulama bersama tokoh-tokoh bapak bangsa dari kelompok kebangsaan lainnya memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan dasar serta ideologi negara; Pancasila,” tambah HNW.
Karena itu HNW mengajak para mahasiswa terus meningkatkan kajian agar makin memahami, mengamalkan sila-sila Pancasila dan mengawal pelaksanaan semua sila dari Pancasila. Dengan demikian maka berarti generasi muda juga menghormati dan melanjutkan perjuangan para ulama bersama bapak-bapak bangsa lainnya yang telah berkontribusi melahirkan dasar dan ideologi negara.
“Menjaga Pancasila agar selalu berada di tempatnya secara benar adalah bukti kita menghargai jasa para pahlawan. Caranya adalah dengan mengamalkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta mengawal pengamalan Pancasa dan UUDNRI 1945 dalam bingkai NKRI dalam semangat kerukunan Bhinneka Tunggal Ika. Agar kiblat bangsa dan negara tetap terus terjaga, hingga bisa diwariskan kepada generasi yang akan menyongsong era Indonesia Emas,” pungkasnya.