Dengarkan Aspirasi WNI Etnis Tionghoa, Syarief Hasan: Berkontribusi Membangun Bangsa Hak dan Kewajiban Setiap Warga Negara

Nusantaratv.com - 23 Agustus 2022

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan bersama pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia. Foto: Dok MPR
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan bersama pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia. Foto: Dok MPR

Penulis: Ramses Manurung

Nusantarav.com – Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA atau Syarief Hasan mengungkapkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang sangat luar biasa. Selain luas dari sisi geografisnya, penduduknya juga sangat beragam terdiri banyak suku dan etnis termasuk etnis Tionghoa.  

Namun, kemajemukan yang besar itu mampu dijalin oleh nilai-nilai luhur bangsa sehingga menyatu erat dalam satu ikatan kuat tak tergoyahkan menjadi Bangsa Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia, seluruh rakyatnya memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk memberikan kontribusi terbaiknya dalam membangun negara.

"Jadi sebagai bangsa Indonesia semestinya, tidak ada lagi ada yang merasa lebih besar dan merasa sebagai warga minoritas. Semuanya sama dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini menjadi modal besar bangsa ini menuju masa depan yang sama-sama kita cita-citakan," kata Syarief Hasan.

Hal tersebut disampaikan Pimpinan MPR dari Partai Demokrat ini saat menerima kunjungan silaturahmi sekitar 20 warga negara Indonesia etnis Tionghoa yang tergabung dalam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) pimpinan Wilianto Tanta (Ketua Umum) dan Henry Husada (Waketum), di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR Syarief Hasan, Gedung Nusantara III, Lantai 9, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Diterimanya warga Indonesia etnis Tionghoa di Gedung Rakyat MPR RI, lanjut Syarief Hasan, adalah salah satu bentuk implementasi penghormatan persamaan hak setiap warga negara Indonesia oleh MPR RI.  

"Gedung ini adalah rumah rakyat, siapapun dia. Di sinilah rakyat menyampaikan aspirasinya, kami dengarkan, kami olah dan kami kaji atau kami sampaikan aspirasi itu kepada pemerintah atau lembaga negara lainnya sesuai dengan aspirasi yang disampaikan. Saya pribadi dan sebagai salah satu Pimpinan MPR, memberikan apresiasi yang besar kepada delegasi PSMTI ini, yang datang ke rumah rakyat untuk bersilaturahmi dan menyampaikan aspirasi. Mudah-mudahan akan berdampak baik untuk semua," ujarnya.

Profesor Bidang Ilmu Strategi Manajemen Koperasi dan UMKM dari Universitas Negeri Makassar (UNM) ini menambahkan, silaturahmi untuk membangun sinergi sangat penting, apalagi bangsa Indonesia dua tahun lagi atau tepatnya 2024, akan menghadapi pesta demokrasi lima tahunan yakni pemilihan umum (Pemilu). Eratnya hubungan antar seluruh elemen bangsa, sangat diperlukan saat itu dan pasca pemilu.

"Di tahun politik 2024, bangsa ini harus memiliki kesamaan visi dan misi. Untuk itu, silaturahmi, komunikasi dan saling tukar pikiran antar anak bangsa harus lebih sering dilakukan. Hingga diakhir 2024, Indonesia akan mempunyai satu tujuan bersama menuju Indonesia sejahtera," ucapnya.

Perbincangan itu sendiri berjalan mengalir lancar dan penuh keakraban. Syarief Hasan serius mendengarkan berbagai aspirasi dan pendapat yang diungkapkan Pimpinan dan anggota delegasi. Salah satunya soal wacana memberikan kontribusi untuk membangun negara dengan ikut terjun ke dunia politik atau bergabung di partai politik.

Ketum PSMTI Wilianto Tanta mengatakan, pada dasarnya organisasi PSMTI bergerak dalam bidang sosial dan budaya, itu menjadi landasan aktifitas organisasi untuk berkontribusi buat negara.  

"Namun, banyak anggota kita yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia, ingin agar lebih luas lagi untuk melakukan kiprahnya demi bangsa dan negara, salah satunya di bidang politik. Sebagai Pimpinan, kami tidak melarang dan tidak juga mengarahkan ke sisi politik tertentu, itu hak mereka untuk memilih," kata Wilianto Tanta.

Merespon hal itu, Syarief Hasan sangat menghargai. 

"Saya sambut baik wacana itu. Seperti yang saya katakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama termasuk di politik. Memang organisasi ini dasarnya adalah kegiatan sosial budaya, namun tidak berarti harus buta politik.  Semua elemen bangsa harus melek dan berwawasan politik. Hal ini penting agar, di 2024 tidak asal pilih, tapi memilih dengan wawasan dan kebijakan. Mau terjun langsung menyalurkan talenta politiknya atau tidak, yang penting adalah di parpol manapun kita berada silahkan dengan komitmen masing-masing, tetapi harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta memikirkan kesejahteraan seluruh rakyat tanpa kecuali," paparnya.

Di Partai Demokrat sendiri, lanjut Syarief Hasan, membuka pintu lebar-lebar untuk setiap warga negara tidak ada perbedaan.  

"Siapapun yang ingin berkontribusi dan mengabdi kepada bangsa dan negara melalui Demokrat, akan kami sambut. Di Demokrat bermacam etnis ada, termasuk Tionghoa. Pada intinya saya berpesan, berkiprahlah di manapun, keluarkan potensi politik yang ada dengan tetap berpegang dan berpanduan kepada nilai-nilai luhur bangsa.  Jadikan perbedaan politik menjadi kekuatan untuk menyongsong Indonesia jaya," pungkasnya.

0

(['model' => $post])

x|close