Nusantaratv.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong Badan Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Trisakti mengadakan Lomba Kreasi UMKM antar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DKI Jakarta dan sekitarnya. Sehingga mendorong minat kreasi mahasiswa untuk menjadi bagian dari penggerak UMKM dalam memajukan perekonomian nasional. Sekaligus juga mendorong agar mahasiswa bisa terlibat aktif dalam mendigitalisasikan UMKM yang ada di Indonesia.
"Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada Maret 2021 mencatat jumlah UMKM sudah mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun. UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia, serta menghimpun 60,42 persen dari total investasi di Indonesia. Namun jumlah UMKM yang sudah terdigitalisasi, per November 2021, baru berjumlah 16,4 juta. Karenanya butuh sentuhan dari para mahasiswa yang merupakan kaum terpelajar, yang memiliki kreatifitas dan inovasi tanpa batas," ujar Bamsoet usai menerima Badan Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Trisakti, di Jakarta, Rabu (26/1/22).
Badan Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Trisakti yang hadir antara lain, Ketua Umum Mohammad Rahul Farhan, Sekretaris Umum Ryan Abi, Wakil Bendahara Umum Ananda Arief Setiawan, dan Ketua Bidang Ardin Ardiansyah.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI ini juga mengajak kalangan mahasiswa menyukseskan program Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui Desa Wisata Agro (DEWA), Desa Wisata Industri (DEWI), dan Desa Digital (DEDI). Berkolaborasi dengan badan usaha milik desa (Bumdes), memanfaatkan pagu dana desa yang dalam APBN 2022 mencapai Rp 68 triliun untuk disalurkan kepada 74.961 desa di 434 kabupaten/kota se-Indonesia.
"Sawah, gunung, laut, dan bentangan keindahan alam lainnya, bisa dimanfaatkan setiap desa untuk mengembangkan DEWA, DEWI, dan DEDI. Sehingga akan memberikan efek luar biasa dalam menyerap tenaga kerja dan mendatangkan pemasukan bagi masyarakat sekitar pedesaan," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, pengelolaan dana desa secara tepat sasaran melalui Bumdes dengan menciptakan Dewa, Dewi, dan Dedi, bisa mendorong percepatan Indonesia keluar dari garis kemiskinan ekstrem. Mengingat dari persentase penduduk miskin Indonesia yang mencapai 10,14 persen atau sebanyak 27,54 juta orang.
"Persentase penduduk miskin di perkotaan hanya 7,89 persen. Sedangkan di pedesaan mencapai 13,10 persen. Pemerintah menargetkan, pengentasan kemiskinan ekstrem pada 2022 ditargetkan di 138 Kabupaten/Kota pada 29.632 desa. Sementara pada tahun 2023 bakal dilaksanakan pada 261 Kabupaten/Kota untuk 37.523 desa," pungkas Bamsoet.