Nusantaratv.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar IMI melalui IMI Mobilitas serta Komisi Sosial dan Lingkungan Hidup akan menyelenggarakan Touring Mobil Listrik pada 8-10 Desember 2021. Bekerjasama dengan berbagai pihak antara lain Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata, PLN, Pertamina, ASDP, hingga pelaku usaha otomotif kendaraan listrik seperti Hyundai dan Tesla. Menempuh rute Surabaya, Banyuwangi, dan finish di Bali, touring tersebut dilakukan sebagai upaya mengkampanyekan percepatan migrasi kendaraan dari berbahan bakar minyak ke bermotor listrik.
"Sekaligus mendukung program 'Langit Biru dan Ramah Lingkungan' yang digencarkan pemerintah. Karena dengan mempercepat migrasi ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan juga bisa menjaga kondisi bumi tetap terjaga dengan baik. Mengingat sekitar 60 persen kontributor polusi udara di Indonesia disebabkan kendaraan bermotor," ujar Bamsoet usai rapat IMI Mobility, di Kantor IMI Pusat, Jakarta, Selasa (26/10/21).
Turut hadir pengurus IMI Pusat, antara lain Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Direktur Sosial dan Lingkungan Hidup Darma Mangkuluhur Mandala Putera Ketua Komisi Lingkungan Hidup Ratu Dian Hatifah, Ketua Komisi Sosial Dwie Aroem Hadiatie, dan Ketua Komisi Touring Anthony Hakim.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, melalui touring tersebut, IMI juga mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Mengingat pasokan listrik dengan potensi energi surya mencapai 207 Gigawatt (GW), namun pemanfaatannya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) baru 153,8 Mega Watt (MW) atau 0,07 persen.
"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, meski capaian EBT masih rendah namun pemanfaatannya semakin masif dalam lima tahun terakhir. Pada 2015, misalnya, pemanfaatan energi surya baru 33,4 MW dan sampai akhir tahun 2020 sudah mencapai 153,8 MW. Meningkatnya pemanfaatan PLTS ini salah satunya karena ongkos produksi listrik yang semakin murah," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, tidak hanya energi surya, Indonesia juga dianugerahi panas bumi (geothermal). Bahkan potensinya terbesar kedua di dunia, tepatnya 23.965,5 Megawatt (MW), di bawah Amerika Serikat (AS) 30.000 MW. Namun pemanfaatannya untuk Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) hingga 2020 baru mencapai 2.130,7 MW atau 8,9 persen dari total sumber daya yang ada.
"Badan Energi Internasional (International Energy Agency/ IEA) memproyeksikan sampai dengan akhir 2030 jumlah kendaraan listrik di dunia akan mencapai 145 juta unit. Sementara dalam road map pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi sepeda motor listrik Indonesia pada tahun 2030 diproyeksikan mencapai 13 juta unit, sedangkan mobil listrik mencapai 2,2 juta unit," pungkas Bamsoet.