Nusantaratv.com–Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah berharap partai-partai politik di Indonesia terus menjaga peran vital dan strategis mereka dalam menjaga dan merawat kedaulatan bangsa. Jika partai-partai politik menunjukkan kinerja yang baik, rakyat akan semakin percaya pada peran vital partai politik dan tidak kehilangan harapan pada tumbuhnya demokrasi yang sehat di tanah air.
Harapan Ahmad Basarah itu disampaikan dalam acara bimbingan teknis pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/6/22). Ahmad Basarah tampil sebagai narasumber bersama Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani dalam acara yang digelar oleh Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta itu.
Menurut Ahmad Basarah, demikian strategis peran dan fungsi parpol dalam menjaga kedaulatan bangsa, sampai-sampai bisa dikatakan bahwa parpol menentukan hitam dan putihnya negara. Sebagai bukti, Dosen pascasarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu besarnya peran parpol dalam menentukan pejabat-pejabat penting di Indonesia, mulai dari presiden dan wakil presiden, pimpinan DPR RI, pimpinan MPR RI, sampai semua pejabat daerah.
"Karena itu, melaksanakan bimbingan teknis seperti ini menjadi sangat penting sebab di dalamnya ideologi bangsa Pancasila dan materi-materi kenegaraan lainnya dibahas tuntas. Anda semua bisa menjadi anggota DPRD akibat parpol tempat Anda bernaung menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Jika anggota partai rusak, maka rusaklah negara," tandas Ahmad Basarah.
Untuk itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini mengingatkan bahwa anggota dewan baik di pusat maupun di daerah adalah orang-orang pilihan yang duduk di bangku amanah yang menentukan hajat hidup orang banyak. Ahmad Basarah mengingatkan bahwa setiap DPRD Provinsi memegang tiga fungsi penting yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, mulai dari legislasi (pembentukan Perda), menentukan anggaran dan melakukan pengawasan seperti diatur dalam UU No. 23/2014 tentang Pemda.
"Jadi, jika anggota dewan baik yang menjadi representasi partai-partai politik tidak menjalankan peran dan fungsi mereka secara maksimal, mereka bisa dianggap menyia-nyiakan amanat rakyat. Jika kondisi ini terus dibiarkan, rakyat akan jenuh. Di sinilah mengapa semua anggota dewan harus menjalankan fungsi dan peran mereka dengan baik," tegas Ahmad Basarah dalam acara yang bertema "Pancasila, Ibukota Nusantara (IKN), dan Kedaulatan Bangsa" itu.
Sebagai bekal, Ketua DPP PDI Perjuangan itu berpesan kepada para anggota DPRD Provinsi Jawa Timur bahwa globalisasi dan interkoneksi dunia internasional saat ini bukan tanpa dampak berarti bagi ideologi Pancasila. Di era komunikasi terbuka seperti saat ini, ideologi asing sangat mungkin melakukan penetrasi aktif dan pada gilirannya menggerogoti ketahanan ideologi bangsa.
Ahmad Basarah mengingatkan agar dalam menjalankan fungsinya, anggota dewan terus berpedoman pada Pancasila dan UUD NRI tahun 1945 yang dijadikan sumpah jabatan semua anggota DPRD. Dia minta agar sumpah dan janji itu tidak dijadikan bahan seremoni belaka.
"Banyaknya undang-undang yang dibatalkan Mahkamah Konstitusi dan perda-perda yang dinilai diskriminatif bisa jadi sedikit bukti bahwa jangan-jangan kita sebagai anggota dewan memang belum teguh dalam memegang dan mengamalkan Pancasila dan melaksanakan UUD NRI tahun 1945. Padahal, semua sila dalam Pancasila mengandung ajaran-ajaran yang manusiawi," tegas Ahmad Basarah.
Sementara itu, dalam pernyataannya Ahmad Muzani membenarkan sinyalemen Ahmad Basarah bahwa Pancasila adalah ideologi yang dihadiahkan Tuhan yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. Sekjen Partai Gerindra itu menilai ideologi Pancasila terbukti telah menyatukan perbedaan di antara bangsa Indonesia, mulai dari perbedaan suku, agama, juga golongan.
"Membangun persatuan dan merawat persatuan itu sulit. Apalagi negara kita sangat besar, kepentingan masyarakatnya juga besar dan bermacam-macam. Di sinilah pentingnya kita dipersatukan oleh ideologi Pancasila. Ajaran gotong-royong yang terkandung dalam Pancasila terbukti membuat kita survive saat menghadapi pandemi Covid-19," tandas Ahmad Muzani.