Nusantaratv.com - Ancaman deepfake berbasis AI kian nyata. Di tengah maraknya konten yang dimanipulasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan, YouTube kini mengambil langkah proaktif untuk melindungi para kreatornya.
Melansir Phone Arena, Rabu (22/10/2025), platform berbagi video terbesar di dunia ini secara resmi meluncurkan fitur terbaru yang dirancang untuk mendeteksi kemunculan wajah kreator dalam video yang dihasilkan atau dimodifikasi oleh AI tanpa izin.
Fitur ini memungkinkan kreator untuk memonitor dan meminta penghapusan video yang meniru rupa mereka.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya YouTube dalam melindungi identitas kreator sekaligus memerangi penyebaran informasi palsu melalui video deepfake.
Fitur ini akan tersedia secara bertahap bagi kreator yang tergabung dalam Program Mitra YouTube, dengan peluncuran penuh direncanakan pada Januari 2026 untuk semua kreator yang memonetisasi kontennya.
Alat pendeteksi ini dapat diakses melalui tab "Content Detection" di YouTube Studio. Untuk menggunakannya, kreator harus melalui proses verifikasi identitas, yang mencakup pengunggahan foto KTP dan video swafoto.
Setelah verifikasi selesai, kreator akan menerima notifikasi jika ada video AI yang menampilkan kemiripan wajah mereka.
Dalam dashboard YouTube Studio, kreator akan melihat daftar video yang terindikasi menggunakan wajah mereka secara tidak sah.
Setiap entri menampilkan nama kanal, judul video, jumlah penayangan, serta bagian mana dari video yang menampilkan wajah kreator.
Dari sini, kreator bisa langsung mengajukan permintaan penghapusan. Munculnya aplikasi seperti Sora menambah kekhawatiran akan penyalahgunaan teknologi AI untuk membuat deepfake.
Meskipun YouTube telah melakukan langkah positif, kekhawatiran tetap ada, terutama soal privasi data pribadi seperti identitas dan biometrik yang harus diserahkan.
Beberapa pihak menilai solusi ini belum cukup. Mereka mendorong adanya pemisahan konten AI dari konten asli, atau setidaknya label peringatan yang lebih jelas untuk mengidentifikasi video yang kemungkinan palsu.
Meskipun tidak bisa sepenuhnya menghentikan peredaran deepfake, langkah-langkah ini dianggap bisa membantu publik membedakan mana video asli dan mana yang manipulatif.