Nusantaratv.com - Lebih dari lima tahun setelah peluncuran Mi 11 Ultra dengan layar sekunder, Xiaomi tampaknya sedang mengembangkan ponsel baru dengan fitur serupa.
Perangkat ini diperkirakan menjadi bagian dari seri Xiaomi 16 dan saat ini dikenal dengan nama kode "Pandora".
Menurut laporan dari XiaomiTime, seperti dikutip dari 91Mobiles, Selasa (15/7/2025), Pandora ditemukan dalam kode sistem HyperOS 2.3 berbasis Android 16, dengan nomor model 25098PN5AC dan nama internal Q200.
Dalam kode tersebut juga disebutkan adanya "dukungan tampilan sub-layer", mengindikasikan ponsel ini akan memiliki layar tambahan di bagian belakang.
Informasi awal menyebutkan jika layar belakang Pandora akan berukuran besar dan horizontal, kemungkinan lebih fungsional dibanding layar 1,1 inci milik Mi 11 Ultra.
Jika benar, pengguna bisa mengharapkan fitur seperti pratinjau notifikasi, kontrol musik, atau bahkan jendela bidik kamera selfie, namun dengan pengalaman yang lebih baik dan daya tahan baterai yang tidak terganggu.
Di sisi performa, perangkat ini kabarnya akan ditenagai chipset Qualcomm SM8850, yang diyakini sebagai Snapdragon 8 Gen 4 (kemungkinan bernama "Elite 2").
Chip ini dibangun dengan proses 3nm TSMC dan menawarkan peningkatan performa signifikan, dengan skor Geekbench lebih dari 4.000 (single-core) dan 11.000 (multi-core).
Perangkat ini juga diperkirakan membawa RAM LPDDR5x 12GB dan penyimpanan UFS 4.1 256GB, serta kamera dengan lensa telefoto periskop.
Pandora disebut-sebut akan diberi nama Xiaomi 16 Pro Max dan menempati posisi di bawah Xiaomi 16 Ultra dalam lini produk.
Meski belum ada konfirmasi resmi dari Xiaomi, bocoran mengindikasikan peluncuran bisa terjadi pada September, kemungkinan dengan ketersediaan awal di pasar China.
Tren layar belakang juga terlihat di Nothing Phone 3 yang baru diluncurkan dengan desain Glyph LED, namun Xiaomi tampaknya mengambil pendekatan berbeda dengan menggunakan panel AMOLED.
Jika layar sekunder ini mendukung fitur Always-On, widget interaktif, atau integrasi aplikasi yang baik, maka ini bisa menjadi nilai jual utama bagi pengguna multitasking.