Nusantaratv.com-Selepas tiga minggu peresmian Sekolah Rakyat yang menjadi harapan baru bagi anak berada pada garis kemiskinan, Wakil Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich meninjau langsung para siswa. Peninjauan dilakukan di Sekolah Rakyat Suweno Kabupaten Cibinong, Jawa Barat.
Dalam mengupayakan pemberantasan rantai kemiskinan, pemerintah melalui inisiasi Presiden Prabowo Subianto mendirikan sekolah rakyat di sejumlah daerah. Salah satunya berada di sekolah rakyat Suweno Cibinong yang kini telah menampung 100 anak dari keluarga miskin maupun miskin ekstrem.
Wakil Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich mengapresiasi Sekolah Rakyat Suweno karena telah memiliki fasilitas sangat lengkap untuk menunjang kegiatan belajar mengajar para peserta didik, para tenaga pengajar yang kompeten, serta dukungan dari sentra-sentra sosial dinilai sudah sangat memadai.
Lodewijk menambahkan, pendampingan psikologis diperlukan agar menguatkan mental para siswa untuk dapat beradaptasi jauh dari orang tua dan membuat rasa kehangatan hubungan dengan guru dan sesama teman.
"Kalau fasilitas, kalau saya berbicara sekolah dasar tentunya sebenarnya ini sudah di atas standar. Ada ruang kelas, ada musala atau masjid, ada kantor, ada laboratorium. Ada ruang OSIS, ada ruang kesehatan, termasuk ruang konseling. Ini sudah luar biasa. Jadi standar," kata Lodewijk Freidrich, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning.
Ia juga memuji kualitas lapangan futsal di Sekolah Rakyat Suweno Cibinong.
Wamenko Polkam Lodewijk Freidrich bersama para siswa dan guru Sekolah Rakyat Suweno di Kabupaten Cibinong, Jawa Barat
"Saya juga tanya ini, coba cari di mana lapangan futsal seperti ini," ujarnya.
Baca juga: 'Testimoni' Ortu Siswa Sekolah Rakyat: Anak Saya Semakin Rajin dan Tak Ada Bayaran Sama Sekali
Lodewijk lebih lanjut mengatakan Sekolah Rakyat ini merupakan salah satu upaya Presiden Prabowo memutus mata rantai kemiskinan. Sejalan dengan misi tersebut, para siswa Sekolah Rakyat tidak dipungut bayaran.
"Mereka diberi seragam, diberi makan, diberi tempat tidur yang layak dan lain sebagainya. Artinya selayaknya boarding school mereka sudah menikmati," tuturnya.
Bahkan Sekolah Rakyat Suweno, kata Lodewijk, juga menyediakan layanan konseling agar para siswa merasa nyaman tinggal di asrama.
"Tinggal ada tadi konseling-konseling bagaimana mereka homesick, kangen mama, kangen papa itu juga harus terus didekati. Tetapi dengan hubungan yang akrab itu bisa hilang. Karena mereka akan berpikir bahwa orang tua mereka adalah ibu guru, bapak guru saudara-saudara mereka adalah teman-teman karena teman yang peduli," pungkasnya.
Pendidikan yang berkualitas menjadi pondasi utama dalam membantu memutus rantai kemiskinan. Program Sekolah Rakyat akan terus menjadi langkah strategis pemerintah untuk mempersiapkan anak bangsa dengan daya saing tinggi menuju Indonesia Emas 2045.