Varian Omicron Jadi Ancaman, Afsel Peringatkan Gelombang ke-4 Covid-19

Nusantaratv.com - 29 November 2021

Ilustrasi varian Omicron. (The Guardian)
Ilustrasi varian Omicron. (The Guardian)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Afrika Selatan (Afsel), Cyril Ramaphosa memperingatkan bahaya gelombang keempat saat Omicron menyebar ke semua provinsi.

"Identifikasi Omicron bertepatan dengan peningkatan infeksi Covid-19 yang tiba-tiba. Jika kasus terus meningkat, kita dapat mengharapkan untuk melihat gelombang infeksi keempat dalam beberapa pekan ke depan, jika tidak lebih cepat," kata Ramaphosa dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Minggu (28/11/2021), seperti dikutip dari Xinhua.

Pidato Ramaphosa kepada rakyat Afsel menyusul pertemuan Dewan Komando Coronavirus setelah para ilmuwan baru-baru ini menemukan varian baru.

"Kami melihat rata-rata 1.600 kasus baru dalam 7 hari terakhir, dibandingkan dengan hanya 500 kasus harian baru pada pekan sebelumnya, dan 275 kasus harian baru pada pekan sebelumnya. Proporsi tes Covid-19 yang positif meningkat. Dari sekitar 2 persen menjadi 9 persen dalam waktu kurang dari sepekan. Ini adalah peningkatan infeksi yang sangat tajam dalam waktu singkat," lanjut Ramaphosa. 

"Kami tahu varian tersebut bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi yang ditemukan di Gauteng dalam dua pekan terakhir dan sekarang muncul di semua provinsi lain," tambahnya.

Mengingat sejauh ini hanya 35 persen dari populasi orang dewasa yang telah divaksinasi lengkap dan masih banyak keraguan untuk memvaksinasi, Ramaphosa mengumumkan kelompok kerja telah dibentuk untuk membahas kemungkinan membuat vaksin wajib untuk mengakses tempat-tempat umum seperti angkutan umum, tempat kerja, acara umum, dan fasilitas umum.

"Pemerintah telah membentuk kelompok kerja yang akan berkonsultasi secara luas tentang pengenalan vaksinasi wajib di kegiatan dan tempat tertentu," urainya.

Gugus tugas akan melapor kepada Komite Antar-Kementerian untuk Imunisasi, yang diketuai oleh Wakil Presiden David Mabuza, yang akan membuat rekomendasi kepada Kabinet. Mabuza mengungkapkan alat pertama dan paling kuat yang dimiliki umat manusia adalah vaksinasi Covid-19.

"Vaksinasi sejauh ini merupakan cara paling penting untuk melindungi diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda dari varian Omicron, untuk mengurangi dampak gelombang keempat dan membantu memulihkan kebebasan sosial yang kita semua dambakan," jelasnya. 

"Vaksinasi juga penting untuk mengembalikan ekonomi kita ke operasi penuh, untuk dimulainya kembali perjalanan dan untuk pemulihan sektor-sektor rentan seperti pariwisata dan perhotelan," sebut Mabuza.

Kembali, Ramaphosa mengatakan virus Covid-19, seperti semua virus, memang bermutasi dan membentuk varian baru. Kemungkinan munculnya varian bentuk yang lebih parah meningkat secara signifikan di mana orang tidak divaksinasi.

"Itulah sebabnya kami bergabung dengan banyak negara, organisasi, dan orang-orang di seluruh dunia yang telah berjuang untuk akses yang sama ke vaksin untuk semua orang," imbuhnya.

"Kami telah mengatakan ketidaksetaraan vaksin tidak hanya merenggut nyawa dan mata pencaharian di negara-negara yang ditolak aksesnya, tetapi juga mengancam upaya global untuk mengatasi pandemi. Munculnya varian Omicron harus menjadi peringatan bagi dunia jika ketidaksetaraan vaksin tidak dapat dibiarkan berlanjut," tukas Ramaphosa.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])