Transformasi AI Google Mengguncang Industri Media

Nusantaratv.com - 13 Juni 2025

Ilustrasi. Logo Google. (Foto: Reuters)
Ilustrasi. Logo Google. (Foto: Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Google tengah mengalami perubahan besar, dari mesin pencari tradisional menjadi apa yang disebut banyak orang sebagai "mesin jawaban". 

Dikutip dari The Globe and Mail, Jumat (13/6/2025), melalui fitur-fitur seperti AI Overviews dan AI Mode, Google kini menyajikan ringkasan langsung di hasil pencarian, tanpa perlu pengguna mengeklik tautan. 

Bagi penerbit berita, perubahan ini berarti satu hal, penurunan trafik yang signifikan.

Media Kehilangan Pembaca dari Google

Sejumlah media besar melaporkan penurunan tajam dalam jumlah kunjungan dari Google. Trafik ke HuffPost, misalnya, anjlok lebih dari 50% dalam tiga tahun terakhir, menurut data Similarweb. 

Business Insider bahkan mengalami penurunan sebesar 55% antara April 2022 dan April 2025, yang membuat mereka harus memangkas lebih dari 20% stafnya. 

The Atlantic memperkirakan trafik dari Google bisa turun mendekati nol, sementara The New York Times melihat penurunan kontribusi trafik dari penelusuran organik dari 44% menjadi 36,5%.

Peran AI Overviews dan AI Mode

Perubahan ini dipicu oleh peluncuran AI Overviews pada tahun lalu, diikuti oleh AI Mode yang diluncurkan di Amerika Serikat (AS). 

Fitur-fitur ini menyajikan jawaban bergaya chatbot, yang sering kali mengabaikan tautan ke situs berita. 

Meski Google menyatakan mereka tetap mendukung "web terbuka" dan mengklaim pengguna yang mengeklik setelah melihat Ringkasan AI lebih terlibat, para penerbit tetap merasa dirugikan oleh hilangnya trafik pencarian.

Upaya Media Menyiasati Perubahan

Dalam menghadapi tantangan ini, banyak perusahaan media mulai berinovasi atau mengambil langkah hukum. 

The New York Times menggugat OpenAI dan Microsoft atas pelanggaran hak cipta, namun juga menandatangani kesepakatan lisensi dengan Amazon. 

Sementara itu, News Corp. menggandeng OpenAI untuk kerja sama konten, tetapi masih berseteru hukum dengan startup AI Perplexity.

Kebangkitan AI Generatif

Bersamaan dengan menurunnya trafik dari Google, alat AI seperti ChatGPT justru menunjukkan pertumbuhan signifikan. 

ChatGPT kini melayani lebih dari 37 juta pertanyaan per hari, dengan target mencapai 1 miliar pengguna pada akhir tahun. 

Jika pertumbuhan ini berlanjut, sebagian trafik internet yang selama ini didominasi Google bisa berpindah ke platform lain, berpotensi menggoyang pendapatan iklan digital bernilai miliaran dolar.

Perubahan Lanskap Digital Tak Terelakkan

Meski Google tetap mendominasi dengan pendapatan iklan pencarian mencapai US$50,7 miliar pada kuartal pertama 2025, lanskap internet telah berubah. 

Kini, baik perusahaan teknologi maupun penerbit konten harus menyesuaikan diri dengan kenyataan baru, era pencarian yang didominasi AI.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close