Nusantaratv.com - Toyota membuka babak baru bagi Prius di Brasil dengan memperkenalkan prototipe inovatif yang menggabungkan teknologi plug-in hybrid dan mesin flex-fuel.
Mesin ini dapat berjalan dengan bensin maupun etanol. Menurut Toyota, saat baterai terisi penuh dan mesin menggunakan etanol, emisi CO₂ bisa ditekan hingga 90 persen.
Sebelumnya, Toyota Brasil telah menghadirkan model hybrid flex-fuel pada sedan Corolla dan SUV Corolla Cross yang diproduksi secara lokal.
Namun, ini adalah pertama kalinya pendekatan tersebut diterapkan pada sistem plug-in hybrid.
Dikutip dari Carscoops, Kamis (14/8/2025), Toyota melihat biofuel seperti etanol sebagai solusi praktis dan jangka pendek dalam upaya pengurangan emisi, khususnya di negara-negara dengan ketersediaan etanol yang melimpah, seperti Brasil.
Desain Familiar, Teknologi Lebih Canggih
Secara tampilan, prototipe Prius ini tidak jauh berbeda dari versi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) standar.
Perbedaannya hanya terletak pada beberapa stiker khusus yang menunjukkan kemampuannya menggunakan tiga sumber energi, yakni bensin, etanol, dan listrik.
Meskipun belum ada rincian teknis resmi, kemungkinan besar modifikasi yang dilakukan untuk mendukung penggunaan etanol tergolong minimal.
Sistem hybrid plug-in ini sendiri mengandalkan mesin 2.0 liter empat silinder, motor listrik, dan baterai lithium-ion. Ketika menggunakan bensin, kombinasi ini menghasilkan tenaga hingga 220 hp (164 kW/223 PS).
Prototipe ini dipamerkan dalam ajang Fenasucro & Agrocana di Sertaozinho, Brasil, bersama dengan model-model Toyota berbahan bakar fleksibel lainnya seperti Hilux, Fortuner (SW4), dan Corolla Cross.
Pameran ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen investasi Toyota sebesar R$11,5 miliar (sekitar US$2,1 miliar) hingga 2030 untuk memperluas produksi lokal dan mengembangkan solusi mobilitas baru di Brasil.
Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Dalam rencana besarnya, Toyota akan memproduksi dua model hybrid flex-fuel di Brasil. Salah satunya adalah Yaris Cross versi SUV subkompak, yang dijadwalkan meluncur pada Oktober 2025.
Model ini akan berbasis pada versi yang dipasarkan di Indonesia, berbeda dengan model serupa di Eropa dan Jepang. Meski masih berupa prototipe, sistem hybrid plug-in flex-fuel ini memiliki potensi besar.
Belum dipastikan apakah akan segera diproduksi massal, namun Toyota bisa saja mengimplementasikan sistem ini pada Prius PHEV versi produksi atau bahkan model mendatang seperti generasi baru RAV4 PHEV, yang hingga kini belum dirilis di Brasil.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh