Terlalu Cantik, Wanita Ini Dikurung Selama 25 Tahun Di Kamarnya

Nusantaratv.com - Kisah pilu dialami oleh seorang wanita berparas cantik asal Perancis bernama Blanche Monnier. 

Wanita yang lahir di Poitiers, Perancis pada 1 Maret 1847 ini seakan lahir sempurna dengan kecantikannya yang luar biasa. Selain cantik, Blanche Monnier juga memiliki sifat yang baik, sehingga menarik banyak kaum lelaki untuk meminangnya sebagai isteri.

Namun kecantikan yang dimilikinya ini seakan menjadi bumerang bagi dirinya. Pasalnya, gegara parasnya yang cantik itu telah membuat dirinya terkurung selama 25 tahun di kamarnya tanpa tersentuh sinar matahari sedikit pun.

Praktis selama 25 tahun itu Blanche Monnier tidak berinteraksi dengan manusia lainnya selain dengan orang tua dan pembantunya yang mengantar makanan ke kamarnya.

Nasib yang dialaminya ini dikarenakan orang tuanya tidak rela Blanche Monnier dimiliki lelaki lain. Orang tuanya tak ingin anaknya menikah.

Sosok Blench Monnier sebelum dikurung dan setelah dikurung selama 25 tahun.

Orang tua Blanche Monnier adalah seorang bangsawan ternama di daerahnya. Saking posesifnya mereka menganggap sang putri terlalu berharga untuk dinikahi orang lain.

Ibunya yang bernama Louis Monnier bahkan pernah sangat marah ketika ada lelaki yang datang meminang puterinya. Ia tak rela anaknya dinikahi oleh lelaki manapun.

Setelah kejadian itu, Blanche Monnier dikabarkan hilang bak ditelan bumi, tidak ada kabar berita mengenai dirinya. 

Lalu kemana perginya Blanche Monnier, wanita baik yang berparas cantik itu?

Dilansir dari intisari.id, Louise Monnier telah mengunci puterinya di dalam kamarnya untuk selamanya.

Tak hanya pintu, semua jendela di kamar Blanche pun dikunci rapat sehingga tidak ada sinar matahari yang masuk dan tidak ada orang lain yang melihatnya.

Semenjak itu Blanche menjadi wanita yang terisolasi, ia tidak bertemu dengan siapa pun kecuali orangtua, saudara laki-laki, dan pelayan di rumahnya.

Tidak hanya dikurung, Blanche juga tidak diperbolehkan turun dari tempat tidurnya, bahkan tidak boleh membersihkan diri.

Aturan yang diterapkan orangtuanya ini membuat keseharian Blanche hanya berbaring di tempat tidur selama setengah hidupnya.

Dan yang sangat menyedihkan, Blanche juga harus makan, buang air kecil, dan buang air besar di tempat tidur yang sama.

Setiap ada orang lain yang menanyakan keberadaan Blanche Monier, orang tuanya selalu membuat alasan agar tidak ada orang yang mencari anaknya.

Teman-teman dan kerabatnya diberitahu bahwa Blanche dia kirim ke semacam sekolah asrama di Inggris Raya dan karena jadwalnya padat, Blanche tidak dapat segera kembali ke rumah.

Namun kebohongan itu pada akhirnya terbongkar seiring dengan rentang waktu perkiraan selesainya masa studi Blanche.

Pada tanggal 23 Maret 1901, Jaksa Agung di Paris menerima surat tanpa nama yang menyatakan bahwa keluarga terkenal dari Paris menyembunyikan sesuatu di balik pintu yang tertutup rapat.

Namun hingga saat ini pengirim surat tersebut tidak diketahui identitasnya.

Setelah menerima surat tersebut, Jaksa Agung pun menindaklanjutinya dengan memerintahkan pihak berwajib untuk membongkar tembok tempat Blanche dikurung.

Meskipun polisi percaya bahwa Blanche Monnier sudah meninggal, mereka masih memutuskan untuk pergi ke rumah dan menyelidiki rumah yang dimaksud dalam surat itu, untuk memverifikasi bahwa klaim itu salah. 

Bagaimanapun, Louis Monnier adalah warga negara yang dihormati di Paris, berasal dari keluarga bangsawan dan dipuji atas kontribusi komunitasnya yang murah hati. Bagaimanapun, polisi tahu itu adalah tugas mereka untuk menyelidiki.

Ketika mereka muncul di rumah, Madame Monnier mengintip ke luar jendela dan mengabaikan mereka. Polisi memaksa masuk, dan menendang pintu loteng. Apa yang akan mereka lihat selanjutnya begitu menyayat hati dan benar-benar mengerikan.

Penemuan yang Mengerikan
Setelah polisi membuka paksa pintu loteng, langsung tercium bau busuk yang menyengat dan menemukan Blanche yang sudah mirip kerangka. Saat ditemukan Blanche telah berusia 50 tahun berada dalam lingkup kotoran dan sisa-sisa makanan dengan serangga di sekitar tempat tidur dan lantai. Dia nampak kurus dengan rambut hitam lebat menutupi auratnya.

Segera setelah cahaya memasuki ruangan, kami melihat, di belakang, berbaring di tempat tidur, kepala dan tubuhnya ditutupi oleh selimut yang menjijikkan, seorang wanita yang diidentifikasi sebagai Mademoiselle Blanche Monnier. Wanita malang itu terbaring telanjang bulat di atas kasur jerami busuk. Di sekelilingnya terbentuk semacam kerak yang terbuat dari kotoran, potongan daging, sayuran, ikan, dan roti busuk. Kami juga melihat cangkang tiram dan serangga berkeliaran di tempat tidur Mademoiselle Monnier.

                                                         Rumah tempat Blench Monnier dikurung selama 25 tahun.

Saat ditemukan, beratnya hampir 55 pon, Blanche kekurangan gizi, benar-benar terputus dari masyarakat dan tidak melihat sinar matahari dalam 25 tahun. Wanita itu tampak seperti binatang yang gelisah ketika polisi membawanya keluar. 

Blanche yang dibawa ke rumah sakit sangat bahagia karena bisa mencium udara segar kembali yang selama ini tak pernah dinikmatinya.

Atas kejadian ini, keluarga Monnier harus mempertanggungjawabkan kelakuannya di hadapan pihak berwajib.

Louise Monnier pun ditangkap dan dipenjarakan. Namun 15 hari setelah dipenjara, Louise Monnier kedapatan meninggal dunia karena kondisi jantungnya. Tapi banyak yang menganggap dia telah membius dirinya sendiri.

Marcel Monnier, saudara laki-laki Blanche mencoba membela diri dengan mengatakan  bahwa ibunyalah orang yang bertanggungjawab atas kejahatan itu. 

Sayangnya, Blanche yang telah terkurung selama 25 tahun itu mengalami gangguan kejiwaan, selain itu ia juga mengidap berbagai penyakit, seperti coprophilia, eksibisionisme, dan skizofrenia.

Akhirnya Blanche meninggal pada tahun 1913. (thecrimewire.com)