Tak Seperti yang Diisukan, Begini Gejala Varian Omicron Kata Dokter Afrika Selatan

Nusantaratv.com - 29 November 2021

Ilustrasi orang sedang sakit/ist
Ilustrasi orang sedang sakit/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Dunia digegerkan dengan kemunculan varian baru covid-19 Omicron yang diidentifikasi pertama kali di Afrika Selatan (Afsel). Bahkan banyak ahli yang khawatir Omicron yang memiliki kemampuan mutasi tinggi akan membuat kemajuan penanganan pandemi covid-19 globak mundur kembali. Karena diisukan lebih menular dan mampu melewati imunitas yang dibangun oleh vaksin.

Lalu seperti apa sebenarnya gejala dan dampak yang disebabkan varian Omicron?

Seorang dokter di Afsel yang bernama dokter Angelique Coetzee mengungkapkan gejala varian Omicron memiliki tingkat yang sangat ringan dan bisa dirawat di rumah. 

Kokter Angelique Coetzee yang juga Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan merupakan salah satu dokter yang pertama kali menangani pasien yang terinfeski varian Omicron atau B.1.1.529 ini. 

Coetzee menceritakan ia merawat pasien yang terinfeksi varian Omicron pada 18 November 2021 lalu. 

Pasien tersebut memiliki gejala sangat lelah selama dua hari disertai dengan nyeri tubuh dan sakit kepala. Menurutnya, gejala tersebut normal terjadi pada infeksi karena virus.

"Gejala pada tahap itu sama seperti infeksi virus normal. Karena kami tidak menemukan covid-19 selama 8-10 minggu terakhir kami memutuskan untuk memeriksanya," tutur Coetzee, Senin (29/11/2021).

Hasil pemeriksaan pasien tersebut bersama keluarganya positif covid-19.

Baca juga: Simak! Ini Kata Ahli Tentang Varian Baru Covid-19 Omicron yang Gegerkan Dunia

Di hari yang sama, datang beberapa pasien dengan gejala yang serupa. Sejak hari itu, Coetzee menemukan 2-3 pasien dengan gejala yang sama.

"Kami telah melihat banyak pasien Delta selama gelombang ketiga. Dan ini tidak sesuai dengan gambaran klinisnya," kata Coetzee.

Mengetahui fenomena baru ini, Coetzee pun langsung memberi tahu otoritas kesehatan di Afrika Selatan terkait temuan ini,

"Sebagian besar dari mereka melihat gejala yang sangat, sangat ringan dan sejauh ini tidak ada pasien yang membutuhkan operasi. Kami dapat merawat pasien ini secara konservatif di rumah," ujar Coetzee, mengutip CNNIndonesiacom.

Coetzee lebih lanjut menjelaskan, berbeda dengan varian Delta, gejala varian Omicron tidak disertai kehilangan penciuman atau rasa. Penurunan kadar oksigen yang signifikan juga tidak ditemukan.

Berdasarkan pengamatan Coetzee, varian Omicron menyerang orang berusia 40 tahun atau lebih muda. Hampir setengah dari pasien dengan gejala tidak divaksinasi.

"Keluhan klinis yang paling dominan adalah kelelahan yang parah selama satu atau dua hari. Dengan mereka, sakit kepala dan nyeri tubuh," kata Coetzee.

Seperti diberitakan varian Omicron adalah varian baru covid-19 yang ditemukan di Afsel. WHO mengkategorikan varian ini sebagai variant of concern (VOC).

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])