Studi: Vaksin Kurangi Risiko Kematian Covid-19 Varian Delta Hingga 90 Persen

Nusantaratv.com - 22 Oktober 2021

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Net)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Net)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Vaksin Covid-19 Pfizer dan AstraZeneca mampu mengurangi risiko kematian dari varian Delta hingga 90 persen. Hal itu diketahui berdasarkan hasil temuan dari studi terbaru di Inggris.

Dikutip dari UPI, Jumat (22/10/2021), varian Delta saat ini menjadi bentuk dominan dari virus corona di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan banyak negara lainnya.

Studi yang mengumpulkan data dari 5,4 juta orang di Skotlandia antara 1 April dan 27 September 2021, adalah penilaian pertama di seluruh negeri tentang efektivitas vaksin dalam mencegah kematian akibat varian Delta.

Ditemukan vaksin Covid-19 Pfizer 90 persen efektif, sedangkan vaksin AstraZeneca 91 persen efektif pada orang yang divaksinasi lengkap tetapi dites positif untuk varian Delta, menurut temuan yang diterbitkan Rabu (20/10/2021) di The New England Journal of Medicine.

Baca Juga: WHO Peringatkan Pandemi Covid-19 Bakal Berlanjut Hingga 2022, Ini Sebabnya

Diketahui, untuk vaksin AstraZeneca tidak tersedia di AS. Kematian akibat Covid-19 didefinisikan sebagai siapa saja yang meninggal dalam waktu 28 hari setelah tes PCR positif, atau yang memiliki Covid-19 yang terdaftar sebagai penyebab kematian pada sertifikat kematian mereka.

Vaksin Moderna juga tersedia di Skotlandia, tetapi tidak ada kematian yang tercatat pada mereka yang menerima kedua dosis tersebut, sehingga tidak mungkin untuk memperkirakan efektivitasnya dalam mencegah kematian, catat para peneliti.

Mereka juga mengatakan temuan tersebut perlu dikonfirmasi dengan mereplikasi penelitian mereka di negara atau pengaturan lain, dan dengan tindak lanjut yang lebih lama setelah vaksinasi penuh.

"Dengan varian Delta yang sekarang menjadi strain dominan di banyak tempat di seluruh dunia dan menimbulkan risiko rawat inap yang lebih tinggi daripada varian sebelumnya yang terlihat di (Inggris), sangat meyakinkan untuk melihat jika vaksinasi menawarkan perlindungan tinggi dari kematian segera setelah dosis kedua," ujar pemimpin studi Aziz Sheikh sekaligus Direktur Institut Usher Universitas Edinburgh .

"Jika Anda masih belum menerima tawaran untuk divaksinasi, saya akan mendorong Anda untuk melakukannya berdasarkan manfaat yang jelas yang ditawarkannya," tambah Sheikh dalam rilis berita universitas.

Chris Robertson, Profesor di Universitas Strathclyde dan Kesehatan Masyarakat Skotlandia mengatakan, temuan mereka menggembirakan dalam menunjukkan jika vaksin tetap menjadi ukuran efektif dalam melindungi diri sendiri dan orang lain dari kematian akibat Covid-19 varian Delta yang paling dominan. 

"Sangat penting untuk memvalidasi hasil awal ini di rangkaian lain dan dengan tindak lanjut yang lebih lama," tukas Robertson.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])