Sejarawan Belgia: Bung Karno Beri Dunia Cara Baru Berpikir Tentang Kesetaraan

Nusantaratv.com - 31 Oktober 2025

Sejarawan asal Belgia David Van Reybrouck berikan pemaparan dalam forum diskusi di Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2025 di Taman Baca Ubud. (ANTARA/HO-dokumentasi pribadi)
Sejarawan asal Belgia David Van Reybrouck berikan pemaparan dalam forum diskusi di Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2025 di Taman Baca Ubud. (ANTARA/HO-dokumentasi pribadi)

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Sejarawan asal Belgia David Van Reybrouck menilai Presiden Pertama RI Soekarno (Bung Karno) berperan penting dalam membangkitkan solidaritas negara-negara Asia dan Afrika melalui Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung, yang disebutnya sebagai tonggak lahirnya Global South atau Dunia Selatan.

David menegaskan bahwa Indonesia memiliki warisan filosofis yang bisa menjadi fondasi demokrasi masa depan nilai musyawarah dan gotong royong yang menjadi bagian dari Pancasila.

“Soekarno tidak hanya membebaskan bangsanya, tetapi juga memberi dunia cara baru untuk berpikir tentang kemerdekaan dan kesetaraan,” kata David, Jumat (31/10/2025).

Hal itu disampaikan David forum diskusi di Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2025 di Taman Baca Ubud. Hal juga menjadi jawaban dari pertanyataan Bonnie Triyana selaku moderator diskusi, yang menyoroti relevansi semangat Bandung dengan kondisi politik masa kini.

Bonnie menanyakan apakah idealisme kesetaraan dan kemerdekaan yang diperjuangkan Soekarno masih mungkin dihidupkan di tengah praktik demokrasi yang cenderung elitis dan transaksional saat ini.

Lebih lanjut David menegaskan Konferensi Asia-Afrika bukan sekadar forum seremonial, melainkan titik awal terbentuknya gerakan solidaritas antarbangsa bekas jajahan yang menolak hegemoni Barat.

“Bandung adalah pertama kalinya dunia Selatan bersatu tanpa Barat. 65 persen populasi dunia diwakili di Bandung. Ini awal munculnya kekuatan baru global,” ujar David.

Ia menambahkan, semangat Bandung telah menginspirasi berbagai gerakan di dunia, mulai dari perjuangan kemerdekaan Afrika hingga gerakan hak sipil di Amerika Serikat. Tokoh seperti Martin Luther King Jr., Malcolm X, dan Patrice Lumumba disebutnya terinspirasi oleh semangat anti-kolonial yang diusung Soekarno.

“Tanpa Bandung, mungkin tidak ada Krisis Suez, tidak ada Uni Eropa seperti sekarang. Bandung mengubah peta kekuatan global,” tutur David, dilansir dari Antara.

Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2025 digelar pada 29 Oktober hingga 2 November 2025, menghadirkan lebih dari 200 penulis, cendekiawan, dan penampil dari berbagai negara.

Dilansir dari akun Instagram resminya, festival tahun ini mengusung tema Aham Brahmasmi — I Am the Universe. Para pegiat literasi dan bintang sastra menggali jalinan erat antara diri dan semesta melalui percakapan, diskusi panel, makan siang sastra, pertunjukan musik, pentas puisi, peluncuran dan bazar buku, hingga lokakarya.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close