Nusantaratv.com - Pembersihan sekolah-sekolah terdampak bencana di wilayah Sumatra terus dikebut dengan dukungan TNI, Polri, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan kementerian terkait lainnya.
Berdasarkan keterangan Satgas Gulbencal (Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam) Yonif TP 905/TS, Selasa (30/12), salah satu lokasi sekolah yang tengah dalam proses pembersihan adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.
Personel TNI AD bergotong-royong membersihkan batuan dan lumpur yang sudah mengeras di halaman dan dalam gedung sekolah.
Di halaman sekolah, personel TNI membersihkan lumpur dengan alat seperti cangkul dan sekop. Lumpur yang sudah mengeras itu diangkut dengan truk. Alat berat berupa ekskavator juga dikerahkan di lokasi.
Baca Juga: Personel TNI Jalan Kaki Kirim Bantuan Logistik ke Dusun Terpencil di Tapteng Sumut
Sementara itu, di bagian dalam gedung juga terlihat lumpur keras menumpuk tinggi hingga memenuhi setengah bangunan sekolah. Sejumlah furnitur tampak hancur, jendela juga rusak.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan kegiatan belajar mengajar di wilayah terdampak bencana akan dimulai pada 5 Januari 2026. Pemerintah menyiapkan tenda darurat sebagai ruang kelas sementara untuk sekolah yang rusak berat.
Berdasarkan data pemerintah, terdapat 3.700 sekolah terdampak bencana di Sumatra, dengan 3.100 di antaranya mengalami kerusakan berat. Pratikno menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah melakukan percepatan pembersihan sekolah yang masih tertimbun material sisa bencana.
"Saat ini ada 587 sekolah yang masih dalam proses pembersihan. Kami melakukan percepatan dengan target seluruh proses pembersihan selesai pada 4 Januari, sehingga esoknya siswa bisa mulai belajar," ujar Pratikno dalam konferensi pers di Jakata, Senin (29/12).




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh