Rusia Usir 85 Diplomat dari Prancis, Spanyol dan Italia

Nusantaratv.com - 19 Mei 2022

Ilustrasi bendera Rusia. (Istimewa)
Ilustrasi bendera Rusia. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Rusia mengatakan pihaknya mengusir total 85 staf kedutaan dari Prancis, Spanyol dan Italia pada Rabu (18/5/2022).

Tindakan Rusia itu merupakan tanggapan atas langkah serupa oleh tiga negara tersebut. Pengusiran diplomat oleh Negara Beruang Merah itu menyoroti kerusakan hubungan dengan anggota terkemuka Uni Eropa (UE) sejak melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pihaknya memesan 34 staf diplomatik dari Prancis, 27 dari Spanyol dan 24 dari Italia. Ketiga negara tersebut termasuk di antara negara-negara Eropa yang secara kolektif telah mengusir lebih dari 300 orang Rusia sejak invasi 24 Februari. 

Dalam banyak kasus, mereka menuduh diplomat Rusia memata-matai, yang dibantah Moskow.

Tanggapan Rusia termasuk memulangkan 45 staf Polandia dan 40 orang Jerman bulan lalu. Rusia juga telah mengumumkan gerakan balasan melawan antara lain, Finlandia, Rumania, Denmark, Swedia, Norwegia, dan Jepang. 

Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi menyebut pengumuman pada Rabu (18/5/2022) oleh Moskow sebagai 'tindakan bermusuhan' dan mengatakan saluran diplomatik tidak boleh diganggu.

Italia juga mengatakan stafnya selalu bertindak sesuai dengan Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik. "Dalam mengulangi kecaman tegas kami atas agresi terhadap Ukraina oleh Federasi Rusia, Italia sangat menuntut gencatan senjata segera yang akan mengakhiri penderitaan penduduk sipil dan menjamin dimulainya negosiasi konkret untuk solusi politik dan berkelanjutan untuk konflik tersebut," kata pejabat Italia itu, dikutip dari Reuters, Kamis (19/5/2022).

Sementara itu, Prancis mengatakan pihaknya menyesalkan langkah Rusia sebagai tanggapan yang tidak dapat dibenarkan atas apa yang dikatakannya sebagai keputusannya sendiri pada April untuk mengusir "beberapa puluh agen Rusia yang bertindak di wilayah kami di bawah status diplomatik dan bekerja melawan kepentingan keamanan kami."

Sedangkan Spanyol menolak keputusan Rusia karena tidak didasarkan pada prinsip timbal balik, dan hanya alasan keamanan yang dibenarkan untuk pengusiran staf kedutaan Rusia dari Madrid bulan lalu. Namun, Kementerian Luar Negeri menyatakan alasan itu tidak terjadi saat ini.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])