Nusantaratv.com-Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yakin ekonomi Indonesia mampu melesat di atas 6% dalam waktu dekat. Dan di hadapan peserta Rapimnas Kadin 2025 di Jakarta, Purbaya bahkan menyebut target tersebut bukanlah hal yang sulit.
Ia menegaskan pertumbuhan 6% sangat mudah dicapai. Bahkan 6,5% masih masuk
akal. Namun untuk menembus 7 hingga 8% dibutuhkan kerja ekstra dan keberanian kebijakan.
Diketahui, saat ini ekonomi Indonesia pada kuartal ke-3 2025 baru tumbuh di kisaran 5,04% dan ditargetkan naik menjadi 5,5% di kuartal berikutnya.
Purbaya membandingkan dua era pemerintahan di masa Susilo Bambang Yudhoyono. ekonomi bisa menembus 6% dengan mesin utama sektor swasta. Sementara di era Joko Widodo fiskal kuat namun swasta belum sepenuhnya menjadi motor pertumbuhan.
Kini dua mesin tersebut akan dipacu bersama dan pemerintah menyuntikkan Rp200 triliun ke perbankan ditambah Rp76 triliun demi melonggarkan likuiditas dan mendorong kredit.
Dampaknya mulai terasa. Suku bunga turun, aktivitas ekonomi kembali ramai dan optimisme pertumbuhan pun kembali menguat.
"Saya pindahkan Rp200 triliun ke bank komersial. Itu dampaknya apa? Menambah uang dari sini ke sana. Tumbuh 13,5%. Akibatnya ekonomi mulai bergerak. Tapi di bulan berikutnya turun lagi ke 7,8%. Kalau enggak diinject lagi uang, pasti ekonominya akan melambat lagi. Jadi setelah Rp200 triliun saya tambah lagi ke ekonomi Rp76 triliun supaya ekonominya jalan lagi. Sepertinya ekonominya jalan lagi sekarang," kata Purbaya seperti diberitakan Nusantara TV dalam program Nusantara Economic Updates.
"Kan kalau Anda lihat mana-mana mulai ramai kan. Yang penting Anda lihat di sini suku bunga deposito turun, interbank turun, suku bunga kredit mulai turun secara bertahap," lanjutnya.
"Nah, ke depan gimana? Kenapa saya berani bilang, "Ah, kalau tumbuh 6% mah gampang ya. 6,5 enggak susah-susah amat. 7-8 baru perlu ekstra effort," pungkasnya.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh