Nusantaratv.com - Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, menilai langkah pemerintah mengerahkan tiga pesawat Hercules dan satu pesawat angkut berat A400M untuk penanganan banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menunjukkan level kesiapsiagaan bencana Indonesia yang semakin meningkat.
Menurut Bawono, keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menginstruksikan operasi tanggap darurat secara cepat dan terpadu memperlihatkan bahwa pemerintah telah mengintegrasikan kemampuan militer, logistik, dan pemerintahan daerah dalam satu kerangka respons nasional yang efektif.
"Penggunaan pesawat Hercules dan A400M dalam operasi kemanusiaan seperti ini merupakan indikator bahwa negara memiliki response capacity yang semakin kuat. Ini bukan hanya persoalan mengangkut logistik, tetapi bukti kemampuan pemerintah memobilisasi sumber daya strategis dalam waktu singkat," kata Bawono dalam keterangannya, Sabtu (29/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa banjir dan longsor di Sumatera terjadi di wilayah yang sebagian akses daratnya terputus. Dalam situasi seperti ini, kehadiran pesawat angkut besar menjadi sangat krusial untuk mempercepat distribusi bantuan, mulai dari tenda, makanan siap saji, hingga perlengkapan untuk bayi, anak-anak, dan lansia.
"Ketika jalur darat terputus, logistik tak boleh terhenti. Mobilisasi A400M menunjukkan bahwa pemerintah memahami kebutuhan lapangan dan meresponsnya secara tepat. Ini menjadi standar baru dalam penanganan bencana kita," ujarnya.
Bawono juga menyoroti pentingnya koordinasi yang ditunjukkan Kementerian/Lembaga bersama pemerintah daerah. BNPB, TNI, Polri, hingga jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten bergerak simultan untuk evakuasi, pendirian posko, hingga penyaluran bantuan.
Ia menyebutkan bahwa apa yang dilakukan pemerintah saat ini selaras dengan prinsip tata kelola bencana modern: cepat, terkoordinasi, dan berorientasi pemulihan. Termasuk pengiriman 34,3 ribu ton beras dan 6,8 juta liter minyak goreng yang disalurkan ke wilayah terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
"Ini bukan sekadar respons reaktif, tapi bagian dari strategi ketahanan bencana jangka panjang. Pemerintah tidak hanya fokus pada evakuasi, tetapi juga memastikan stabilitas pasokan pangan bagi pengungsi. Ini sangat penting untuk menjaga ketahanan sosial di wilayah terdampak," jelasnya.
Bawono menambahkan bahwa langkah pemerintah menyiapkan skema pemulihan sejak awal juga patut diapresiasi. Menurutnya, pemulihan pascabencana harus berjalan paralel dengan operasi tanggap darurat agar masyarakat dapat segera kembali beraktivitas.
"Kita melihat adanya continuity of governance yang lebih kuat dalam penanganan bencana kali ini. Negara hadir bukan hanya di hari pertama, tetapi juga memikirkan langkah mitigasi dan pemulihan beberapa minggu ke depan. Ini perkembangan positif dalam manajemen bencana nasional," ujarnya.
Bawono menilai bahwa jika pola respons cepat dan terukur seperti ini terus dijaga, Indonesia akan semakin siap menghadapi tantangan bencana hidrometeorologi yang cenderung meningkat akibat perubahan iklim global.
"Kesiapsiagaan itu dibangun dari pengalaman, pembelajaran, dan kapasitas. Pemerintah menunjukkan bahwa kita bergerak ke arah yang benar," pungkasnya.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh